Selasa, 18 Maret 2014

pembelajaran abad 21



PEMBELAJARAN ABAD 21
18 Maret 2014
Guru berada pada posisi kunci dalam pendidikan kita. Meskipun saat ini didengungkan pembelajaran  berpusat pada peserta didik,  namun posisi guru tetaplah yang utama dalam proses pembelajaran. Mengapa demikian? Karena peserta didik tidak dapat belajar sendiri tanpa bantuan dan bimbingan seorang guru, meskipun informasi dan pembelajaran sudah sangat mudah didapatkan.
Saat ini kita sudah masuk pada pembelajaran abad 21. Dimana ciri dari abad ini adalah informasi diperoleh dengan sangat mudah. Bahkan siapapun orangnya akan dapat mengakses informasi apapun, dimanapun dan kapanpun. Boleh dikatakan bahwa masa ini adalah milik generasi muda, guru hanyalah pendatang di dunia mereka. Menyadari hal ini maka dibutuhkan strategi yang mampu diterapkan pada dunia mereka yang sangat luar biasa. Tugas yang sangat berat bagi guru karena mengajar didunia generasi muda yang bisa jadi lebih update dari guru itu sendiri.
Salah satu solusinya adalah guru harus menjadi kreatif, profesional dan menyenangkan. Hal ini penting untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.
Berikut ini sedikit informasi untuk rekan guru dalam menyelami pembelajaran abad 21.
Ada lima pendekatan pembelajaran yang bisa membantu untuk dapat mengajar dengan baik. Diantaranya yaitu dengan pendekatan kompetensi, pendekatan ketrampilan proses, pendekatan lingkungan, pendekatan kontekstual, dan pendekatan tematik.
a.      Pendekatan kompetensi
Kompetensi menunjuk pada perbuatan (performance) yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses belajar. Beberapa hal yang mendasari penekatan kompetensi adalah; pertama adanya pergeseran dari pembelajaran kelompok ke arah pembelajaran individual. Pembelajaran ini disesuaikan dengan kemampuan individual peserta didik. Kedua pengembangan konsep belajar tuntas (mastery learning), sistem pembelajaran yang tepat semua peserta didik akan dapat belajar dengan hasil yang baik dari seluruh bahan yang diberikan. Untuk itu perlu pengkondisian lingkungan belajar yang kondusif.  Ketiga adalah usaha penyusunan kembali definisi bakat. Hal ini berkaitan dengan waktu yang cukup bagi peserta didik untuk mencapai penguasaan suatu tugas belajar. Berikan kelonggaran waktu pada peserta didik dalam menyelesaikan tugas belajarnya, jika tidak selesai dikerjakan di sekolah beri peluang untuk menyelesaikan tugasnya di luar kelas. Dalam pembelajaran  dengan pendekatan kompetensi yang perlu diperhatikan yaitu menetapkan kompetensi yang ingin dicapai, mengembangkan strategi untuk mencapai kompetensi tersebut, dan adakan evaluasi.
b.      Pendekatan ketranpilan proses
Pendekatan ini merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktifitas, dan kreatifitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ketrampilan proses memperhatikan potensi peserta didik yang berbeda-beda, motivasi  yang diwujudkan dalam keaktifan peserta didik, pendayagunaan potensi yang dimiliki, suasana kelas yang mendukung, dan kemudahan belajar  yang diberikan guru melalui bimbingan dan motivasi untuk mencapai tujuan. Kegiatan yang mendukung hal tersebut  diantaranya adalah diskusi, pengamatan, penelitian, praktikum, tanya jawab, karyawisata, studi kasus, bermain peran, dan kegiatan kreatif lainnya yang menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
  1. Pendekatan lingkungan
Pendekatan pembelajaran yang berusaha meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan akan menarik perhatian peserta didik karena diangkat dari lingkungan mereka sendiri sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaidah bagi lingkungannya.
Belajar dengan pendekatan lingkungan berarti peserta didik mendapat pengetahuan dan pemahaman dengan cara mengamati sendiri hal-hal yang ada disekitrnya. Secara konkrit pembelajaran ini dapat dilakukan dengan karyawisata atau study tour, dan atau membawa sumber belajar ke dalam kelas yang bentuk model ataupun narasumber.
  1. Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual atau dikenal dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga mereka dapat menerapkan hasil pembelajaran di sekolah pada kehidupan sehari-hari. Pada pembelajaran ini guru tugasnya adalah memberikan kemudahan belajar dengan menyediakan fasilitas sarana prasarana dan sumber belajar yang memadai. Pembelajaran CTL menekankan pada proses belajar peserta didik bukan pada hasil yang diperoleh, serta menumbuhkan teamwork yang akan menjadi bekal mereka di kehidupan nyata.
  1. Pendekatan tematik
Pendekatan tematik atau pendekatan terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang menyatupadukan serangkaian pengalaman belajar, sehingga terjadi saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dan berpusat pada sebuah pokok atau persoalan. Pendekatan ini biasanya diterapkan pada sekolah TK atau RA dan sekolah dasar yang membutuhkan penanaman karakter dan pengetahuan dasar peserta didik.
Pendekatan tematik lebih maksimal jika dilakukan dengan team teaching atau pembelajaran beregu. Pendekatan ini menuntut kreatifitas guru dalam memilih dan mengembangkan tema pembelajaran dan menyorotinya dari berbagai aspek.
            Dari uraian diatas dapat dipilih dan dikombinasikan pendakatan mana yang sesuai dengan kemampuan guru dan karakter peserta didik. Semoga apa yang kami sampaikan dapat menambah pengetahuan rekan-rekan  guru. Salam penuh semangat dalam mencerdaskan anak bangsa.