Minggu, 31 Mei 2015

PENGERTIAN BUSANA



PENGERTIAN BUSANA

Istilah busana merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Istilah busana berasal dari bahasa sanskerta yaitu “bhusana” dan istilah yang popular dalam bahasa Indonesia yaitu “busana” yang dapat diartikan “pakaian”. Namun demikian pengertian busana dan pakaian terdapat sedikit perbedaan, dimana busana mempunyai konotasi “pakaian yang bagus atau indah” yaitu pakaian yang serasi, harmonis, selaras, enak di pandang, nyaman melihatnya,
cocok dengan pemakai serta sesuai dengan kesempatan. Sedangkan pakaian adalah bagian dari busana itu sendiri.
Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi sipemakai. Secara garis besar busana meliputi :
1. Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju, rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain, termasuk pakaian dalam seperti singlet, bra, celana dalam dan lain sebagainya.
2. Milineris yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana mutlak, serta mempunyai nilai guna disamping juga untuk keindahan seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki, kaca mata, selendang, scraf, shawl, jam tangan dan lain-lain.
3. Aksesoris yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah keindahansipemakai seperti cincin, kalung, leontin, bross dan lain sebagainya.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa busana tidak hanya terbatas pada pakaian seperti rok, blus atau celana saja, tetapi merupakan kesatuan dari keseluruhan yang kita pakai mulai dari kepala sampai ke ujung kaki, baik yang sifatnya pokok maupun sebagai pelengkap yang bernilai guna atau untuk perhiasan. Pemahaman hal di atas sangat penting sekali bagi seseorang yang akan berkecimpung di bidang tata busana.
Pemakaian istilah busana dalam Bahasa Inggris sangat beragam, tergantung pada konteks yang dikemukakan, seperti :
a. Fashion lebih difokuskan pada mode yang umumnya ditampilkan seperti istilah-istilah mode yang sedang digemari masyarakat yaitu in fashion, mode yang dipamerkan atau diperagakan disebut fashion show, sedangkan pencipta mode dikatakan fashion designer, dan buku mode disebut fashion book.
b. Costume. Istilah ini berkaitan dengan jenis busana seperti busana nasional yaitu national costume, busana muslim disebut moslem costume, busana daerah disebut traditional costume.
c. Clothing, dapat diartikan sandang yaitu busana yang berkaitan dengan kondisi atau situasi seperti busana untuk musim dingin disebut winter clothing, busana musim panas yaitu summer clothing dan busana untuk musim semi disebut spring cloth.
d. Dress, dapat diartikan gaun, rok, blus yaitu busana yang menunjukkan kesempatan tertentu, misalnya busana untuk kesempatan resmi disebut dress suit, busana seragam dikatakan dress uniform dan busana untuk pesta disebut dress party. Dress juga menunjukkan model pakaian tertentu seperti long dress, sack dress dan Malaysian dress.
e. Wear, istilah ini dipakai untuk menunjukkan jenis busana itu sendiri, contoh busana anak disebut children’s wear, busana pria disebut men’s wear dan busana wanita disebut women’s wear.

PENGERTIAN PARIWISATA



PENGERTIAN PARIWISATA
1. Cakupan Pengertian
Kepariwisataan: Adalah Segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.
Pariwisata: Adalah Segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk di dalamnya pengusahaan objek dan daya tarik wisata, usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.
Wisata: Adalah Kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
UU. Kepar.RI.No.9 Tahun 1990
2. Kepariwisataan
Dapat dilukiskan sebagai tindakan bepergian seseorang atau sekelompok orang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan maksud/ tujuan yang melingkupinya.
Akibat dari tindakan ini akan menimbulkan adanya :
  • Interaksi
  • Hubungan
  • Saling pengertian antar insan
  • Perasaan
  • Persepsi
  • Tekanan
  • Dsb.
3. Potential Tourism and Actual One
Seseorang atau sekelompok orang yang sehat, berkemampuan diatas cukup, mempunyai waktu dan kesempatan sangatlah potensial untuk melakukan melakukan perjalanan wisata.
Potential Tourist = Calon Wisatawan.
The actual One = Wisatawan
5. Atraksi, Akses, Amenitas
Kapan Pariwisata terjadi ?
Yaitu ketika ada Atraksi, Akses, Amenitas.
  • Atraksi        : Potensi Daya Tarik
  • Akses        : Potensi Kemudahan
  • Amenitas        : Potensi Fasilitas Pendukung
6. Motivasi/ tujuan Orang Melakukan Perjalanan/ wisata
Physical Motivation…
Cultural Motivation…
Interpersonal Motivation…
Status dan Prestige Motivation…
7. Produk Riil dan Produk Wisata
Produk Riil dan Produk Wisata
Produk Riil dan Produk Wisata
8. Industri Pariwisata
Merupakan Kegiatan usaha yang mengolah barang dan jasa bagi wisatawan Pendekatan lama secara klasik dalam pemecahan masalah kepariwisataan dengan menggunakan strategi sehari-hari sudah tidak lagi memadai dalam menghadapi pertumbuhan dan perubahan yang begitu cepat dalam industri pariwisata.
9. Bentuk/ jenis Kegiatan Wisata
Menurut jumlah orangnya
  • Wisata individu (F.I.T)
  • Wisata rombongan (G.I.T)
Menurut maksud/ tujuan
  • Wisata rekreasi, santai, budaya, pulih sehat, olah raga,    konvensi, Dll.
Menurut letak geografis
  • Wisata domestik
  • Internasional
  • Wisata regional
Menurut umur
  • Wisata anak-anak, remaja, dewasa, lanjut usia.
Menurut tingkat harga, status sosial
  • Wisata deluxe
  • Wisata medium
  • Wisata budget
Salah Wahab – Tourism Management

10. Trend Pariwisata

Adalah kecenderungan pariwisata
Seiring dengan era kesejagadan yang sidah menggeliat ini, seiring dengan itu pula telah terjadi perkembangan atau perubahan “Trend” pariwisata yang yang lebih cenderung ke wisata “non mass tourism”. Berwisata secara individu dan memilih “destinasi dan aktivitas” lebih diminati
Industri pariwisata harus menyesuaikan diri !
Hadirnya “wisata minat khusus” harus ditindak lanjuti dengan kesiapan/ persiapan kita yang memadai, menunjang, tepat, terarah :
  • Pengadaan informasi
  • Pengadaaan fasilitas
  • SDM handal
  • Promosi/ pemasaran

Wisata minat khusus = memfasilitasi pemilik minat
11. Dampak Kegiatan Pariwisata
Dampak Positive (manfaat)
  • Manfaat ekonomi (kesejahteraan)
  • Manfaat sosial-budaya (mengurangi konflik sosial)
  • Manfaat berbangsa dan bernegara (mempererat persatuan dan kesatuan)
  • Manfaat bagi lingkungan (“Aspek Sustainable”)
Dampak Negatif (Mudarat)
  • Harga barang dan jasa naik
  • Mengikuti pola hidup wisatawan
  • “Aji Mumpung” (wisatawan diperas)
  • Perusakan lingkungan

12. SAPTA PESONA PARIWISATA
  1. INDAH
  2. AMAN
  3. TERTIB
  4. BERSIH
  5. SEJUK
  6. RAMAH,dan
  7. KESENANGAN

13. Kesadaran “Masyarakat” akan Potensi Wisata

Adanya kesadaran masyarakat akan potensi wisata (yang dimiliki) dapat menumbuhkan apresiasi atau sikap menghargai potensi dimaksud. Bagaimana mungkin dapat dilakukan pengelolaan/ pengembangan potensi itu untuk pariwisata tanpa ada kesadaran yang memadai. Kesadaran mesyarakat akan potensi wisata dapat ditunjukan oleh “kualitas” pengamalan sapta pesona pariwisata.
Proses Perjalanan Wisata
Proses Perjalanan Wisata
Proses Perjalanan Wisata
Disampaikan Oleh : G. Djoko Purwanggono (Trainer JTTC UGM)