Sabtu, 13 Agustus 2016

Ukuran Busana Standar

        Ukuran standar suatu busana digunakan untuk memudahkan orang membeli, dan memudahkan produsen memproduksi masal. Namun terkadang ukuran standar ini tidak sama untuk semua merek atau produsen busana. namun biasanya melekat pada produk kaos.
Pada dasarnya, semua ukuran tersebut tidak hanya melekat pada koas saja, namun juga melekat pada kemeja, celana, dan hal-hal lainya yang masih berkaitan dengan fashion. Dari semuanya itu mempunyai kriteria ukuran yang berbeda –beda dengan didasari standar ukuran panjang, lebar, dan bagian tertentu dalam hitungan sentimeter.
– Ukuran panjang merupakan ukuran dari leher hingga ke baju bagian bawah.
– Ukuran lebar merupakan ukuran ujung bagian ketiak kanan hingga ujung bagian ketiak kiri.
Anda dapat mengukur sesuai dengan ukuran tubuh anda atau bisa dengan menggunakan ukuran kaos yang sudah anda miliki. Sedangkan kode ukuran (S,M,L, dll) masing-masing brand memiliki standart yang berbeda.
Untuk lebih jelasnya, silakan simak secara sesakma beberapa keterangan di bawah ini:
Ukuran Kaos Untuk Pria
Untuk pria, biasanya tak banyak model yang direpresentasikan pada pakaian ini. Biasanya mempunyai potongan lurus, mendominasi desain kaos sederhana, dan tak banyak aksesoris atau potongan tambahan di dalamnya, seperti yang kita jumpai pada produk kaos kebanyakan. Dalam hal ukuran, biasanya varian S, M, L, XL dan sebagainya dibedakan berdasarkan lebar dalam ukuran antar lengan, dan panjang kaos mulai dari bawah sampai bagian kerah. Dan hal ini biasanya berlaku di semua ukuran kaos (Tak hanya jenis kaos untuk pria saja).
  1. Ukuran S, biasanya adlaah yang paling kecil l dalam standar pakaian. Untuk kebutuhan kaos cowok, ukuran ini memiliki ukuran perbandingan lebar 46 cm dan tinggi  64 cm.
  2. Ukuran M, lebih besar dari ukuran sebelumnya atau bisa dikatakan diatas dari ukuran S, dengan perbandingan lebar 49 cm dan Tinggi  67 cm.
  3. Ukuran L, jelas lebih besar dari ukuran M dan juga S, perbandingan lebarnya 52 cm dengan tinggi 70 cm.
  4. Ukuran XL, ukuran ekstra besar, ada tiga kriteria ukuran untuk jenis kaos cowok.
  • -’XL’ atau (Extra Large), ukuran ini memiliki ukuran lebar 52 cm dengan tinggi 70 cm.
  • -’XXL’, memiliki karakter lebar 58 cm dengan tinggi 76 cm.
  • ‘XXXL’, biasanya memiliki lebar 61 cm dengan tinggi 79 cm.
– Ukuran Kaos Untuk Wanita
Adapun ukuran kaos untuk perempuan biasanya mempunyai model seusui dengan lekuk tubuh, pada bagian atas (bagian dada) lebih kecil dari pada bagian bawah. Hal ini yang menjadi pembeda antara ukuran untuk pria dengan ukuran perempuan.
Selain itu, perbedaan juga terletak pada bagian badan dengan ukuran rata-rata sebagai berikut:
  1. Ukuran ‘S’, biasanya memiliki lebar 39 cm dengan tinggi 55 cm.
  2. Ukuran ‘M’, biasanya memiliki lebar 42 cm dengan tinggi 58 cm.
  3. Ukuran ’L’, umumnya memiliki ukuran lebar dada 45 cm dengan tinggi 61 cm.
  4. Ukuran ‘XL’, sama halnya dengan ukurang buat cowok, yakni terbagi menjadi tiga bagian,
  • ’XL’ ukuran lebar yang ada pada kaos mencapai 48 cm dengan tinggi 64 cm.
  • ‘XXL’, untuk ukuran ini lebih besar dari sebelumnya, yakni lebar 51 cm dengan tinggi 67 cm.
  • ’XXXL’,  ini adalah ukuran yang paling besar dengan mempunyai ukuran lebar 64 cm dengan tinggi 70 cm.

Sabtu, 18 Juni 2016



PEMANFAATAN MEDIA BUSANA CARNIVAL UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK TATA BUSANA  SMKN 2 JEPARA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015




LAPORAN PEMBUATAN KARYA INOVATIF
















Oleh.

INDRIA MUSTIKA, S.Pd, M.Pd
NIP. 19740518 200604 2 004





SMK NEGERI 2 JEPARA
 KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH
2015

HALAMAN PENGESAHAN


Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMKN  2, mengesahkan laporan pembuatan busana carnival guna meningkatkan kreatifitas peserta didik tata busana berjudul:

PEMANFAATAN MEDIA BUSANA CARNIVAL UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK TATA BUSANA  SMKN 2 JEPARA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015


Karya inovatif pembelajaran di atas dibuat oleh:
Nama                           : Indria Mustika, S.Pd, M. Pd.
NIP                             : 19740518 200604 2 004
Pangkat / Golongan    : Penata / IIIc
NUPTK                       : 4850752653300022

           

Jepara,1 Agustus 2015
Yang Mengesahkan                                                                Guru Pengampu
Kepala SMKN 2 Jepara                                                         

           
Drs. Subandi                                                                          Indria Mustika, S. Pd. M.Pd.
Pembina                                                                                 NIP.19740518 2006042 004
NIP.19650222 199403  004                          






LEMBAR PERNYATAAN


Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama                           : Indria Mustika, S.Pd, M.Pd.
NIP                             : 19740518 200604 2 004
Pangkat / Golongan    : Penata / III c
NUPTK                       : 4850752653300022

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya inovatif pembelajaran yang berjudul

PEMANFAATAN MEDIA BUSANA CARNIVAL UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK TATA BUSANA  SMKN 2 JEPARA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Saya kerjakan bersama peserta didik kelas XI Tata Busana 1 dan 2 .
Apabila terbukti tidak sesuai dengan pernyataan tersebut di atas, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan  perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

                                                                                    Jepara, 1 Agustus 2015
Yang membuat pernyataan,


Indria Mustika, S.Pd, M.Pd.
NIP. 19740518 200604 2 004






KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga seluruh proses pembuatan sampai penulisan laporan Karya Inovatif ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Pembuatan karya inovatif ini dapat terlaksana berkat dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara, Ketua Pelestari Ukir, Batik dan Tenun Kabupaten Jepara, Kepala SMKN 2 Jepara, bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan karya inovasi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
  1. Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara yang telah memberikan sarana dan kemudahan dalam bimbingan pembuatan karya inovasi ini.
  2. Ketua Pelestari Ukir, Batik dan Tenun Kabupaten Jepara
  3. Kepala SMKN 2 Jepara yang telah memberikan dukungan dalam memeprsiapkan dan membuat busana carnival
  4. Pengawas SMK Kabupaten Jepara yang telah memberikan nasehat dan bimbingan dalam penyusunan laporan karya inovasi dengan penuh semangat.
  5. Dewan guru SMKN 2 Jepara yang telah membantu mempersiapkan alat dan bahan untuk pembuatan karya inovasi pembelajaran.
  6. Siswa kelas XI  yang telah mengikuti kegiatan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa karya inovatif ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan senang hati penulis mengharapkan saran dan masukan yang membangun demi penyempurnaan karya inovasi ini. Akhir kata semoga karya ini bermanfaat, dan menjadi masukan bagi guru dalam menguatkan karakter peserta didik di sekolah tempat mengaabdi.

Jepara,     Agustus 2015


Penulis






DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................
LEMBARPERNYATAAN  …………………………………………………......
KATA PENGANTAR ………………………………………..…………….........
DAFTAR ISI …………………………………….……….…………………....
DAFTAR GAMBAR/FOTO  …………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….
A.      Latar Belakang Masalah ……………………………………………...……
B.       Tujuan ................…………………………………………….…..………......
C.       Manfaat ................…………..……………………………............................

BAB IIKARYA INOVASI PEMBELAJARAN   ……………...………………
A.      Ide Dasar………………………………………………........………….....….
B.       Rancangan……………………………………..…………......………….......
C.       Alat dan Bahan……..…………………………………………..………....
D.      Proses Pembuatan ..........................………………………............................
E.       Penggunaan dalam Pembelajaran……………………………..………..........

BAB IIIPENUTUP .................................................……………….……….........
A.      Simpulan ………………………………………………..………...……....
B.       Saran ……………………………………………………………...………...
Lampiran RPP. ......................................................................................................


i
ii
iii
iv
v
vi

1
1
3
3

4
4
4
5
6
11

16
16
16
17





DAFTAR GAMBAR/FOTO

Gambar 1. Skema alur pembuatan baju carnival ...................................................
Gambar 2. Penyiapan bahan utama berupa matras ............................................
Gambar Halaman 3. Mengukur matras sesuai dengan ukuran ....................................
Gambar 4. Memotong kain sesuai dengan bentuk desain ........................................
Gambar 5. Membuat ornamen untuk hiasan .............. .........................................
Gambar 6. Memasang garnitur ...........................................................................
Gambar 7. Menempelkan bagan dengan tripelks  ..............................................
Gambar 8. Menyiapkan bagan setelah amandemen .................................................
Gambar 9. Membuat gantungan dari pipa paralon ..............................................
Gambar 10. Alat peraga siap digunakan ...............................................................
Gambar 11. Membuat kotak kecil untuk ditempelkan pada bagan ........................
Gambar 12. Kotak tulisan ditempelkan pada bagan ......................................................
Gambar 13. Bagan lembaga negara siap digunakan ..................................
Gambar 14-20. Pemanfaatan alat peraga oleh siswa .....................................................

5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan sebagai suatu proses mempunyai dua sisi yang saling berkaitan. Pendidikan bukan sekedar transfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) tapi lebih kepada transfer normatif (transfer of values). Jadi tujuan akhir pendidikan adalah menciptakan manusia seutuhnya yang memiliki ilmu pengetahuan dan nilai-nilai karakter yang kuat.
Setelah diundangkannya Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan  Nasional, kita selaku  insan pendidikan harus mengacu  pada aturan tersebut. Di dalam peraturan tersebut telah tertuang hal-hal sebagai berikut: pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang menumbuhkan kemampuan seorang guru untuk melakukan pembelajaran secara keseluruhan. Dalam pembelajaran di kelas hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana guru dapat mengelola pembelajaran dengan baik sehingga siswa mampu memahami dan dapat memperoleh prestasi yang maksimal. Oleh karena itu guru dituntut dapat menangani kesulitan belajar yang dialami oleh siswa itu sendiri. Selain itu tenaga pendidikan dituntut mengenali kondisi belajar.
Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 pasal 1, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan Undang-Undang No.20 tahun 2003 pasal 1 di atas, pendidikan adalah usaha yang dilakukan oleh guru melalui proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran akan tercapai jika proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan karakteristik siswa.
Guru mempunyai peranansangat penting. Selain sebagai pengajar, juga sebagai pembimbing dan pendidik. Namun kenyataannya peran itu sering dilupakan. Pendidikan dan pengajaran dilakukan hanya sekedar pemberian informasi. Hal itulah yang membuat siswa merasa bosan, sehingga pembelajaran tidak menarik minat siswa, dan akhirnya berdampak pada rendahnya prestasi belajar.
Dari tujuan di atas dapat diambil makna bahwa proses pembelajaran  yang dilaksanakan oleh guru dan siswa di sekolah hendaknya memberikan bekal berupa moral, sikap dan berbagai ketrampilan. Karena dari hal-hal tersebut akan menjadi bekal kelak jika terjun di masyarakat. Terlebih lagi di era globalisasi saat ini,tanpa bekal yang cukup siswa tidak akan siap menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
Pada  pembelajaran tata busana dan desain busana masih dianggap sebagai konsep ilmu yang yang tidak mudah untuk diikuti walaupun materi tersebut sebenarnya tidak terlalu sukar. Rendahnya pemahaman siswa pada materi tersebut karena penggunaan metode pembelajaran yang kurang sesuai. Dengan adanya metode ceramah yang dominan,siswa bosan dan enggan terlibat aktif dalam pembelajaran. Perlu model, strategi atau metode pembelajaran yang sesuai agar siswa menguasai konsep tersebut. Hal ini merupakan tantangan bagi guru untuk memperbaikinya. Jangan hanya menyalahkan siswa saja namun guru harus mengintrospeksi dirinya, sudah sesuai atau belum proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas.
Berdasarkan uraian diatas pembelajaran kompetensi kejuruan materi desain busana  masih kurang dari kondisi ideal yang diharapkan. Siswa belum memiliki kreatifitas yang kuat dan keinginan berkarya masih belum memuaskan. Guru berusaha meningkatkan krestifitas siswa pada materi tersebut melalui media yang sesuai. Guru merangkai sebuah alat peraga berupa busana carnival yang dapat diwujudkan dan dipresentasikan dikalangan umum. Hal ini akan membuat siswa bangga dan termotivasi untuk membuat dan menumbuhkan jiwa kreatifitas dan enterpreneur saat mereka terjun ke masyarakat. Out put dari SMKN 2 Jepara adalah penyedia tenaga kerja dan diharapkan ada nilai tambahnya yaitu dapat membuka lapangan kerja sendiri dengan membuka jasa pembuatan busana.

B.     Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan tujuan inovasi pembelajaran adalah sebagai berikut.
Untuk meningkatkan kreatifitas dan aktivitas belajar  siswa pada materi desain busana siswa kelas XI tata busana semester genap tahun pelajaran 2014/2015 melalui metode berbantuan pembuatan busana carnival.

C.    Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat kepada berbagai pihak antara lain  sebagai berikut :
a.      Bagi siswa
1)      Dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam mata diklat desain busana .
2)      Mengikuti proses pembelajaran dengan perasaan senang, kreatif dan aktivitas belajar  yang tinggi.
b.      Bagi Guru
1)      Dengan adanya inovasi pembelajaran, guru memiliki pengetahuan, dan ketrampilan, khususnya dengan memanfaatkan karya busana sederhana dalam pembelajaran di kelas.
2)      Guru dapat berinovasi dalam pembelajaran di dalam dan di luar kelas.
3)      Guru dapat  mencari solusi atau pemecahan masalah pembelajaran yang ada di kelas.
c.         Bagi sekolah
1)      Sekolah akan sangat diuntungkan dengan adanya perbaikan pembelajaran oleh guru melalui Inovasi Pembelajaran.
2)      Dengan adanya pembelajaran yang inovatif akan meningkatkan aktivitas belajar anak yang  akan bermuara pada peningkatan hasil belajar siswa.
3)      Hasil belajar yang baik akan mempengaruhi prestasi sekolah secara umum.
4)      Menguatkan eksistensi sekolah di kalangan masyarakat
 
BAB II
KARYA INOVASI PEMBELAJARAN

A.    Ide Dasar
Pembelajaran harus dilakukan dengan baik dan menyenangkan untuk memperoleh hasil yang optimal. Pembelajaran tanpa dilakukan dengan suasana yang menyenangkan akan terasa membosankan dan anak cenderung malas malasan. Oleh karena itu guru wajib memberikan suasana yang meyenangkan sesuai dengan keseharian siswa.
Pembelajaran Kompetensi Kejuruan terutama materi Desain Busana dianggap sebagai materi yang tidak mudah diikuti oleh siswa. Guru ingin menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan kreatif sesuai spesialisasi sekolah kejuruan sehingga diharapkan akan meningkatkan minat siswa terhadap materi tersebut. Dengan adanya minat yang tinggi diharapkan akan mendongkrak hasil belajar siswa.
Dengan adanya kondisi yang demikian sulit kiranya jika diharapkan siswa memperoleh hasil belajar yang optimal. Untuk menciptakan suasana belajar aktif dan kreatif guru mempunyai ide untuk membuat alat peraga yang dapat membangkitkan kreatifitas belajar siswa. Adanya alat atau media yang membangkitkan minat diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa.

B.     Rancangan
Pada pembelajaran kali ini busana carnival dirancang dalam bentuk replika pada boneka baarbie terlebih dahulu dalam bentuk yang sederhana berbahan kain batik dan tenun troso khas Jepara. Alat peraga akan dimanfaatkan pada pembelajaran Standar Kompetensi Mendeskripsikan  prinsip desain dalam pembelajaran sehari-hari 2.2  Adapun diagram alur yang merupakan langkah pembuatan alat peraga tersebut adalah sebagai berikut:








Ide Dasar
Pengumpulan alat dan bahan
Pembuatan alat peraga
Latar Belakang
Pelaksanaan Pembelajaran (Penggunaan Alat Peraga Pembelajaran )
Persiapan Pembelajaran (RPP)
Rancangan Alat Peraga
 















Gambar 1. Skema Alur Pembuatan Alat Peraga

C.    Alat dan Bahan
Alat dan bahan pembuatan media tersebut antara lain:
1.      Matras
2.      Kain batik dan tenun troso
3.      Kawat .
4.      Lem bakar.
5.      Pita .
6.      Renda
7.      payet
8.      gunting  .
9.      cutter.
10.  Meteran/pengukur.
11.  kayu.



D.    Proses Pembuatan
Cara pembuatan media ini sangat sederhana. Selengkapnya pembuatannya dapat kita lihat pada urutan gambar di bawah ini.
1.      Pertama, penyiapan bahan berupa matras, renda, pita, lem, kain batik dan tenun

Gambar 2.
Penyiapan bahan utama berupa matras, kain batik, dan  tenun

2.      matras dipotong sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan yaitu sesuai desain ornamennya

Gambar 3.
Mengukur matras dan menempel kain sesuai dengan kebutuhan

3.      Memotong matras sesuai dengan ukuran.

Gambar 4.
Memotong matras sesuai ukuran yang sudah dibuat

4.      Membuat ornamen dengan pita, renda, payet pada matras.
Gambar 5.
Membuat ornamen dari matras renda, pita



5.      Ornamen  yang sudah dibuat ditempeli pita, renda.


Gambar 6.
Menempelkan pita, renda, payet pada matras

6.      Membuat rangkaian ornamen.

Gambar 7.
Membuat rangkaian ornamen






7.      Guru menyiapkan juga rok dan camisol

Gambar 8.
Menyiapkan rok dan camisol

8.      Membuat sayap


Gambar 9.
Membuat saya
9.      Alat peraga siap diragakan dan dipresentasikan.

Gambar 10.
Alat peraga siap dipresentasikan

10.  Tahap selanjutnya guru memajang media busana carnival di etalase agar dpat dilihat dan dinikmati siswa

Gambar 11.
Membuat asesoris yang pantas untuk dikenakan pada busana carnival


11.  Guru mencoba pada siswa peraga

Gambar 12.
Peragaan oleh siswa

12.  Busana carnival siap dikenakan dalam even Jepara batik tenun carnival sebagai media presentasi karya

Gambar 13.
Busana carnival diperagakan oleh siswa di even Jepara Fashion Week 2015
E.     Penggunaan dalam Pembelajaran
Alat peraga pembelajaran ini digunakan dalam pembelajaran Kompetensi Kejuruan materi Mendeskripsikan  prinsip desain. Adapun RPP dari penggunaan peraga tersebut terlampir pada bagian akhir laporan ini.

Gambar 14.
Gambar pemanfaataan alat peraga yang diperagakan oleh siswa

Pada gambar diatas nampak guru memberi petunjuk cara penggunaan alat peraga. Siswa mengenakan busana carnival sesuai urutan cara memekainya..


Gambar 15.
Gambar pemanfaataan alat peraga di luar kelas

Anak-anak secara aktif dan senang serta semangat dalam mencoba busana carnival sebagai media  yang tersedia. Di sini dituntut kecermatan siswa untuk memilih desain dan warna yang sesuai denagn bentuk desain busananya. Masing-masing siswa mencoba busana carnival yang berbeda.

Gambar 16.
Gambar pemanfaataan alat peraga

Satu siswa harus mencoba membuat busana carnival yang berbeda. Fungsinya adalah agar mereka memiliki kemampuan dalam membuat busana carnival dan kreatif mengembangkan bentuknya untuk dipresentasikan. Dengan demikian mereka dapat menerima pesanan dari masyarakat luas saat ada even yang membutuhkan busana carnival.
Ada siswa yang menguji kemampuannya dengan mengenakan bussana carnival untuk presentasi pada pameran karya pembangunan di Java Mall Semarang
Siswa yang lain merasa bangga mengenakan media desain busana dalam bentuk busana carnival yang mampu meningkatkan motivasi, spirit, kreatifitas dalam belajar.
Pada akhir pembelajaran guru memberikan simpulan dari materi perkembangan mode busana tersebut bahwa bagan tersebut bermanfaat untuk membantu siswa meningkatkan kreatifitas dalam mendesain busana dalam menerapkan prinsip-prinsip desain.



 

BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Penggunaan media deain busana ini membuktikan bahwa dengan adanya kreatifitas guru dalam merancang karya inovatif pembelajaran akan membantu proses belajar siswa. Alat pembelajaran tersebut akan membantu meningkatkan kreatifitas siswa terhadap konsep tentang mendeskripsikanprinsipdesain. Pemahaman tersebut akan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi desain busana tentang prinsipdesainbusana.
         Pembuatan karya inofatif ini terbukti mampu meningkatkan kreatifitas dan motivasi belajar siswa, terbukti nilai dan karya yang dihasilkan menjadi semakin beragam dan berkualitas. Kreatifitas dalam memanfaatkan bahan yang tersedia menjadikan siswa berani menerima pesanan dari pihak luar.  Hal ini membuktikan bahwa media busana carnival mampu meningkatkan jiwa kreatifitas dan enterpreneur atau kewiraausahaan siswa.

B.     Saran
Denganadanyauraiandarisimpulandiatasmakapenulisinginmemberikan saran kepadaberbagaipihakantara lain:
1.      Bagisiswa
Siswahendaknyadalammengikutipelajaranbersungguh-sungguh terutama dalam memanfaatkan media pembelajaran. Siswa harus menggunakan alat-alat pembelajaran sesuai dengan petunjuk guru agar pemanfaatannya bisa optimal. Dengan mengetahui media busana carnival mampu memukau masyarakat diharapkan siswa berani menerima pesanan pembuatan busana  carnival sebagai implementasi pembelajaran desain dan wirausaha.
2.      Bagi guru
Dengankeberhasilanpenggunaan alat peraga busana carnival, hendaknya guru tidak berhenti berinivosi dalam pembelajaran. Guru seharusnya menciptakan inivasi-inovasi baru untuk menunjang pembelajaran terutama di kelasnya.
3.      BagiSekolah
Sekolahterutamakepalasekolahhendaknyamemberikandoronganbagipara guru untukmelakukaninovasipembelajaran agar dapatmeningkatkanhasilbelajardanpemahamansiswaterhadapsemuamateri.Sekolah memberikan fasilitas yang lebih luas untuk mengangkat keunggulan produk sekolah untuk media promosi dan penguatan keberadaan sekolah ditengah-tengah masyarakat yang penuh persaingan.
Sebagaitindaklanjutdarikegiataniniadalahanakmenerimapemesanandarimasyaraatdaninstansipemerintahdalammenyamnbut even Jepara Fashion Carnival 2015 bulan April ini. Adapunpetunjukdalamproyektersebutadalahbekerjasamadenganketua Festival KartiniKabupatenJepara.
































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )