Pemilihan Busana berdasar Faktor Individu
a. Bentuk tubuh
Bentuk tubuh manusia tidaklah sama satu dengan lainnya, perbedaan
tersebut disebabkan oleh perkembangan biologis serta perbedaan tingkat
umur. Setiap manusia mengalami irama pertumbuhan yang berbeda-beda, ada
yang gemuk pendek, kurus tinggi, gemuk tinggi dan kurus pendek. Maka
dari itu, sewajarnyalah kita di dalam membuat atau memilih busana harus
mengenali terlebih dahulu bentuk tubuh masing-masing. Karena tidak semua
busana dapat dipakai oleh semua orang, dengan kata lain model busana untuk
orang gemuk jelas tidak cocok untuk orang yang bertubuh kurus, begitu
juga sebaliknya. Maka, di dalam memilih busana mengenali bentuk tubuh
sangatlah penting.
Bentuk tubuh ideal sangatlah didambakan oleh semua orang, karena hampir
semua desain busana dapat dipakainya, sehingga bentuk tubuh ideal
merupakan dambaan semua orang.
Adapun yang dimaksud dengan tubuh ideal untuk seorang wanita, menurut Enna Tamimi (1982:41) bentuk badan yang ideal mempunyai ukuran lingkar dada dan pinggul yang sama besar.
Ukuran pinggang sekurang-kurangnya 10 cm lebih kecil dari ukuran dada
atau pinggul, serta letak garis pinggang pada batas ¾ tinggi badan yang
diukur dari kepala. Dengan kata lain jika letak garis pinggang di bawah
atau di atas ¾ tinggi badan serta lingkar pinggang yang hampir sama
besar dengan lingkar badan dan lingkar pinggul, maka ukuran yang begini
termasuk ukuran yang kurang ideal.
Bentuk tubuh yang kurang ideal ini banyak pula macamnya, ada yang gemuk
pendek, kurus tinggi, kurus pendek, bahkan ada yang bungkuk, panggul
terlalu kecil, bidang bahu terlalu lebar atau terlalu sempit. Semua
bentuk tubuh ini termasuk bentuk tubuh yang tidak ideal, karena
masing-masingnya memiliki kelemahan atau kelainan. Kelemahan-kelemahan
ini dapat disembunyikan dengan memilih desain pakaian yang sesuai dengan
bentuk tubuh masing-masing, setiap kekurangan tersebut dapat ditutupi
dengan busana yang dipakai.
Untuk seseorang yang bertubuh gemuk pilihlah desain yang memberi kesan
melangsingkan, dan yang bertubuh kurus memilih desain yang memberikan
kesan menggemukkan. Desain busana untuk
seseorang yang bidang bahunya sempit pilihlah desain yang memberikan
kesan melebarkan, untuk seseorang yang memiliki buah dada terlalu kecil
atau terlalu besar, semua ini perlu mendapat perhatian yang serius
sebelum membuat busana agar busana yang serasi dengan bentuk tubuh dapat
diwujudkan.
b. Umur
Umur seseorang sangat menentukan dalam pemilihan busana, karena tidak seluruh busana cocok untuk semua umur.
Perbedaan tersebut tidak saja terletak pada model, tetapi juga pada
bahan busana, warna, serta corak bahan. Busana anak-anak jauh sekali
bedanya dengan busana remaja dan busana orang dewasa. Untuk itu di dalam
pemilihan busana yang serasi usia pemakai merupakan kriteria yang tidak
dapat diabaikan.
c. Warna Kulit
Warna kulit adalah suatu hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih
busana. Walaupun warna kulit orang Indonesia disebut sawo matang, namun
selalu ada perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Maka, hal ini
hendaknya mendapat perhatian supaya busana yang dipakai betul-betul
sesuai dengan sipemakai
d. Kepribadian
Kepribadian merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan dalam memilih busana.
Ada beberapa tipe kepribadian yang sangat mempengaruhi dalam pemilihan busana tersebut, antara lain :
1) Tipe Feminim
Orang yang bertipe feminim memiliki sifat, lemah lembut, pemalu, suka
menjauhkan diri dari perhatian umum, perasaannya halus. Untuk orang yang
bertipe feminim ini sangat cocok desain busana yang memakai garis
lengkung, seperti; rok pias, rok kembang dan lain-lain. Warna busana
yang cocok adalah warna yang telah dicampur dengan warna abu-abu, setiap
warna yang di campur dengan warna abu-abu maka hasilnya akan menjadi
warna yang buram. Misalnya warna merah dicampur dengan warna abu-abu,
maka warna merahnya menjadi merah redup. Warna kuning dicampur dengan
warna abu-abu, maka warna kuningnya menjadi redup. Warna biru dicampur
dengan warna abu-abu, maka warna birunya menjadi redup. Semua warna yang
dicampur dengan warna abu-abu, cocok untuk orang yang bertipe feminim.
Tekstur yang cocok untuk tipe feminim ialah tekstur yang lembut, halus
dan ringan. Motif yang dipakai sebaiknya motif yang kecil-kecil.
2) Tipe Maskulin
Tipe maskulin adalah orang yang memiliki sifat terbuka, agresif, tenang,
dan percaya diri. Untuk orang yang bertipe ini desain busana yang cocok
adalah model yang tidak terlalu banyak variasi dan memakai garis yang
tegas; seperti :
memakai kerah minamora, kerah kemeja dan lain-lain. Warna-warna cerah sangat cocok untuk kepribadian maskulin.
Tekstur sebaiknya dipilih yang tebal, berat dan bermotif. Motif geometris lebih cocok dipakai dari pada motif bunga-bunga.
3) Tipe Intermediet
Tipe intermediet, umumnya mempunyai kepribadian diantara kedua tipe di atas. Desain busana
yang cocok untuk oarang yang bertipe intermediet adalah model yang
memakai garis vertikal, garis horizontal dan garis diagonal. Pemilihan
warna busana untuk orang yang berkepribadian seperti ini sebaiknya
disesuaikan dengan warna kulit. Apabila warna kulitnya cerah, pilihlah
warna panas. Untuk orang yang tenang hindari warna yang kontras dan
sebaiknya memilih warnawarna dingin. Hindari memakai tekstur yang
mengkilat dan tekstur yang terlalu halus.