Senin, 22 Juli 2013

guru

      Saat gaung sertifikasi bagi guru semakin berat dan bertele-tele, dengan UKA-UKAnya yang membutuhkan keberanian, PLPGnya yang kadang membuat ketakutan dan terkesan menjadi ajang pendadaran bagi guru-guru yang dikategorikan kurang profesional meskipun sudah makan asam garam dalam melaksanakan tugasnya mencerdaskan anak bangsa, apakah terpikirkan bagaimana saratnya tugas seorang guru sebenarnya.
       Sebelum seorng guru menjalankan tugasnya dalam KBM, maka dia harus menyiapkan dahulu segala sesuatunya dengan baik dan terencana matang,  karena lebih kompleks dampaknya dibandingkan dengan  taruhan nyawa, tetapi  mengajar dan mendidik berkaitan dengan  kehidupan pemikiran generasi ke generasi. Kesalahan konsep yang ditanamkan pada satu generasi akan menurun kesalahan konsep  ke generasi berikutnya  begitu seterusnya. Sangat Berbahaya dan Perlu diperhatikan betul.
       Langkah pertama seorang guru sebelum masuk kelasnya yang pertama yang harus disiapkan adalah; memahami apa yang akan disampaikan pada siswa. setelah memahami kemudian membuat perencanaan mengajar yang disusun dalam bentuk silabus. Jadi seorang guru sebelum menjalankan tupoksinya harus mampu membuat silabus bahan ajar yang akan disampaikan pada siswa.
      Dalam silabus terdapat SK/KD yang sudah dibuat standart oleh pemerintah, tugas guru adalah menjabarkannya menjadi indikator-indikator yang dapat mencerminkan kemampuan dari SK/KD.  Dalam menentukan indikator juga harus dikuasai kemampuan apa saja yang dapat mencerminkan suatu kompetensi dasar itu dapat tercapai, bagaimana mengmbangkan indikator yang tepat dan baik, setelah membuat indikator dilanjutkan materi apa yang tepat untuk bisa mewujudkan indikator. Pemilihan materi ini jangan sampai terlalu meluas, cukup singkat padat dan mampu memotivasi siswa untuk mengembangkan daya pikirnya.
      Tidak berhenti sampai materi, tugas guru masih ada yaitu menentukan aktifitas atau kegiatan apa yang tepat dalam mendukung materi.
      Bagaimana mengukur keberhasilan pembelajaran nanti, denngan atau tanpa tes, jika dengan tes, tes apa yang tepat untuk mengukurnya, bagaimana cara membuat tes, bagaimana bentuknya, bagaimana cara menilainya, bagaimana cara menentukan soal, bagai mana membuat soal yang representatif, bagaimana menyimpulkan hasil tes.
       Jika semua itu dilakuan sebelum masuk kelas, tentu apa yang akan dilakukan di depan elas terlihat terencana dan terprogram dengan baik dan matang.
        Namun...bukankah aktifitas itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. lalu bagaimana dengan jam minimal seorang guru yang dapat sertifikasi, jika 24 jam tatap muka sudah menyita waktunya dalam seminggu, lalu kapan waktu untuk menyiapkan atau menyususn perencanaan pengajaran??????
ih terlalu .....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar