TRUE STORY
Menguatkan
Karakter Dari Atas Catwalk
Membangun sumber daya manusia yang
produktif, kreatif, inovatif, mampu bekerjasama dengan orang lain, memiliki
tanggungjawab, jujur,
pekerja keras, percaya diri, toleran, teliti dan sabar, menjadi salah
satu isu yang ingin dijawab dalam Kurikulum 2013. Tujuannya agar ketika kelak
seorang peserta didik menyelesaikan pendidikannya ia mampu untuk berkarya
ditengah-tengah masyarakat dan bangsanya. Ia tidak sepenuhnya tergantung pada
orang lain atau menjadi beban keluarga dan masyarakat
disekitarnya. Ia dapat tumbuh menjadi orang yang memiliki harga diri dan mampu
mengambil keputusan secara tepat.
Aku berfikir, upaya ini tidak mudah dan juga tidak sederhana.
Sebab yang ingin dibangun adalah karakter dan perilaku yang proses
pembentukannya tidak sepenuhnya menjadi domain sekolah. Tetapi juga
menjadi tanggung jawab keluarga dan masyarakat serta pemerintah. Bahkan
media juga memiliki peran yang penting. Ini menjadi tantangan tersendiri
bagi aku, seorang guru diklat produktif pada jurusan tata
busana SMKN 2 Jepara.
Sebagai seorang guru aku mengerti, bahwa ada keterbatasan
dan rambu-rambu yang menghalangi berkembangnya kreatifitas dan inovasi seorang
guru. Diantaranya yang aku mengerti adalah beban kurikulum, keterbatasan dalam
hal pembiayaan, waktu, materi yang kurang tepat jika dihadapkan pada kebutuhan
industri garmen maupun dunia usaha busana.
Karena itu aku mencoba untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada di daerah.
Tujuannya agar dapat dibangun sinergitas antara sekolah dengan para pemangku
kepentingan yang ada di daerah. Aku menilai, keinginan keras dari Pemerintah
Kabupaten Jepara untuk mengembangkan Batik Motif Jepara dan Tenun Ikat
Troso yang dimotori oleh Lembaga Pelestari Seni Ukir, Batik dan Tenun
Jepara adalah sebuah peluang yang harus aku tangkap dan manfaatkan.
Aku beruntung dapat berkenalan dengan Ketua Lembaga Pelestari Seni Ukir, Batik
dan Tenun Jepara dalam acara Simposium Rekonstruksi Budaya Untuk
Pembangunan Jepara yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Jepara tanggal 30
September 2012. Sebagai seorang ketua lembaga ia dikenal memiliki
akses yang luas dilingkungan pemerintah kabupaten Jepara dan para pemangku
kepentingan dibidang kerajinan ukir, batik dan tenun Jepara. Ia juga memiliki
komitmen yang kuat dalam pengembangan batik dan tenun serta dikenal
sangat kreatif dan inovatif
Agar jurusan tata busana SMKN 2 Jepara memperoleh manfaat dari kebijakan
pemerintah kabupaten Jepara untuk mengembangkan batik moif Jepara dan Tenun
Troso, maka aku mencoba menawarkan konsep strategi promosi melalui kegiatan
fashion show. Aku berharap melalui kegiatan semacam ini salah satu mata diklat
yang ada di KBM yaitu diklat desain busana dan busana pesta dapat dikembangkan.
Ada beberapa argumen yang aku gunakan sebagai dasar untuk menempatkan fashion
show sebagai sebuah pilihan.
Pertama; manfaat ekonomi yang diperoleh para
perajin yang hasil karyanya menjadi bahan baku wajib untuk kegiatan
fashion show. Banyaknya pembelian bahan dari para peserta fashion show akan
meningkatkan penjualan para perajin batik dan tenun. Kedua; manfaat
promosi melalui fashion show juga sangat besar. Sebab kain lokal Jepara ini
kemudian diminati oleh masyarakat yang tumbuh rasa kagumnya ketika
melihat para model menggunakannya. Ketiga ; mengedukasi masyarakat
untuk secara kreatif mengembangkan potensi diri yang bertumpu pada kearifan
potensi lokalnya. Keempat; menumbuhkan kebanggaan dan rasa cinta
masyarakat terhadap potensi daerahnya. Kelima; memperbesar spektrum promosi
melalui media. Keenam ; menjadi media kegiatan yang efektif bagi para
siswa jurusan tata busana untuk mengembangkan kemampuan diri,
kreativitas dan karakternya. Ketujuh ; menambah kepercayaan diri
para peserta didik karena ketrampilan yang dimiliki mendapatkan
apresiasi.
Jujur sebenarnya aku ragu konsep ini bisa diterima. Sebab
biasa strategi yang digunakan untuk mempromosikan sebuah produk adalah melalui
pameran-pameran konvensional. Namun setelah mendiskusikannya cukup lama
akhirnya konsep ini bisa diterima dengan catatan bahwa jurusan tata busana SMKN
2 Jepara bersedia menjadi mitra dan sekaligus motor dari kegiatan yang
dilakukan. Namun sebelum ditetapkan menjadi kalender kegiatan, aku harus
memberikan bukti penerapan konsep stretegi tersebut dalam sebuah even.
Even yang aku pilih adalah sebuah konsep fashion show yang
dilaksanakan diluar ruang. Ini aku maksudkan untuk memberikan warna lain bagi
pelaksanaan kegiatan fashion show yang biasanya diselenggarakan di didalam
gedung. Tujuannya menarrik perhatian masyarakat. Nama even ini adalah
Jepara Fashion On The Street. Untuk lebih menarik, dibangun panggung dengan
back ground tugu Pancasila. Ternyata animo masyarakat, baik sebagai peserta
maupun penonton sangat luar biasa. Jumlah peserta mencapai 422 orang dan
penonton memadati jalan-jalan yang dilalui peserta di sepanjang jalan RA
Kartini. Banyak kalangan menilai kegiatan ini sangat sukses hingga terbukalah
peluang untuk membangun sinergitas dan kolaborasi antara jurusan tata
busana SMKN 2 Jepara dengan Lembaga Pelestari Ukir, Batik dan Tenun
Jepara.
Aku kemudian mencoba memanfaatkan sinergitas dan
kolaborasi ini untuk mendorong peserta didik di jurusan tata busana untuk
memanfaatkan peluang yang ada. Tujuannya tentu untuk menumbuhkan
kreatifitas, inovasi, kerja sama, tanggungjawab, kejujuran,
kerja keras, percaya diri, toleran, teliti, dan sabar.
Caranya untuk even-even yang kemudian dirancang, aku
mendorong para peserta didik di jurusan tata busana untuk memanfaatkan even ini
untuk pengembangan diri. Bukan saja pada aspek ketrampilan tetapi juga
tumbuhnya rasa percaya diri. Konsepnya dengan memotivasi siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang didapat pada mata diklat desain busana
dan busana pesta yang terdapat dalam KBM Jurusan Tata Busana SMKN 2 Jepara.
Aku mencoba memotivasi dan mendorong para peserta didik
untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dengan memberikan tugas
kepada siswa pada mata diklat desain busana untuk membuat desain busana
pesta berbahan batik motif Jepara atau tenunTroso, kemudian diwujudkan dalam
benda nyata pada mata diklat busana pesta. Setelah hasil karya mereka
jadi, para peserta didik kemudian dimotivasi untuk ikut sebagai peserta
aktif dalam kegiatan-kegiatan fashion show atau lomba peragaan busana
yang diadakan. Para siswa mengenakan pakaian yang didesain
dan dijahit sendiri.
Sebagai pengampu program studi tata busana aku merasa
berkewajiban juga memberikan bimbingan khusus kepada para siswa bagaimana
berjalan diatas catwalk yang baik, agar mereka memiliki kepercayaan diri saat
memperagakan busana karya mereka sendiri. Kepercayaann diri ini sangat penting
agar mereka mampu tampil diatas catwalk dan mendapatkan apresiasi dari para
penonton.
Cara ini ternyata mampu memberikan pembelajaran terkait
dengan produktifitas, kreatifas, inovasi, kerjasama, tanggungjawab, kejujuran,
pekerja keras, percaya diri, toleran, teliti dan sabar yang menjadi
salah satu isu yang ingin dijawab pada Kurikulum 2013. Melalui strategi mengikutkan para siswa
dalam lomba fashion show, terbukti secara nyata perubahan sikap peserta
didik dalam bertutur kata dan bersikap/bergaul lebih percaya diri. Dalam
belajar mereka juga lebih bersemangat, bahagia, kreatif, inovatif,
tanggungjawab, mampu bekerja sama dengan temannya, bersikap jujur dalam
menyelesaikan tugas sekolah, sportif dan lebih mantab dalam meraih cita-citanya
setelah lulus dari SMKN 2 Jepara.
Peserta didik juga semakin
bangga dengan pilihannya pada program studi tata busana
Dalam diri peserta didik juga tumbuh keinginan untuk menjadi
lebih baik dari sebelumnya dalam berkarya, mempunyai mimpi yang digantungkan
dibintang, memiliki harapan untuk sukses dibidangnya. Dengan spirit dan
motivasi yang besar, kreatifitas yang tinggi, tertuang dalam sebuah karya
busana pesta yang didesain, dijahit, dan diperagakan sendiri oleh peserta
didik. Melalui karya mereka para siswa merasa mampu membanggakan orang
tua, sekolah, dan juga tumbuhnya kepercayaan diri. Ini sangat berarti dalam
membangun karakter peserta didik.
Aku berharap, setidaknya setelah membekali mereka dengan
sebuah proyek yang luar biasa ini akan membuat mereka memiliki keberanian dalam
menghadapi dunia luar dan tersenyum bahagia meskipun penuh tantangan dan
hambatan dimasa yang akan datang.
Cerita ini sangat membanggakan buat saya sebagai guru tata
busana, dan masyarakat Jepara umumnya karena sudah bisa memberikan sedikit
wadah bagi siswa Tata Busana dan harapan untuk ikut melestarikan kekayaan local
berupa batik dan tenu n torso asli Jepara. Melalui even-even ini kemudian
terjadi sinergitas dan kolaborasi antara sekolah dan pemerintah serta para
pemangku kepentingan untuk bersama-sama, meletakkan landasan karakter bagi
generasi muda Jepara. Karakter itu dibangun dari atas Catwalk ( *)
okey tks
BalasHapus