1.
Perjuangan
meraih cita-cita
Tinta hitam mulai memudar
Lembar suci tak ingin kubagi
Mendengar kabar dari sang bintang
Laksana kuraih walau berlari
Menapak angin menembus petir
Menanti mentari terbit dikemudian hari
Hanya aku berdiri disini
Siap memimpin negeri nan elok ini
2.
Cinta
Bukan tak dapat memdengar
atau melihat
Tapi tak dapat menuliskan
arti sesungguhnya
Bukan sombong atau pamer
diri
Tapi benar inilah kami
Tak ada janji hanya ikatan
suci
Berbagi daki namun saling menyayangi
Bukan sekedar kata tapi
ini nyata
Bukan hanya rasa cinta
tapi bukti ketaatan kita
Bahagianya senangnya kami,
sedihnya duka kami
Karenanya kucinta kalian
Lillahhi Rabbi
3.
Perjuangan pengorbanan seorang ibu
Nafas terengah menanggung
beban
Tak dirasa duka hanya suka
bahagia
Perjuangan antara nyawa
dengan nyawa
Titipan Tuhan sebuah
tebusan
Tuhan tak tidur
Dijadikan-Nya ia manusia
kuat
Menantang maut
Demi ocehan si mungil ini
Menatap kearah kaki tapaki
Banjiran ludah dan semak
berduri
Ingin menyapa mentari
Hanya berbalas hujan baja
besi
Janji tak ingin hidup lagi
Bagai mawar tinggal
tangkai berduri
Namun sekarang semua mati
Karena teringat Tuhan selalu
disini
5.
Kesuksesanku
Titik cerah dalam kertas yang
gelap
Bertanya-tanya mana
usulnya
Menanti semua telah
terlelap
Mulai membuka mata telinga
Hati terjaga logika beradu
Menanti waktu untuk mengadu
Tak ada yang tau apa itu
perahu
Bermuara aku pada istana
bak negeri salju
Berharap aku dapat
menempuh itu
Tersadar aku dari mimpi
tidurku
Tak ada yang tau apa
perjuanganku
Dipuncak istana bagai
surgamu
Mendapati impianku yang
lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar