Jumat, 06 Maret 2020



Catatan dari  Toowoomba  Queensland
Belajar Membangun Imajinasi Siswa
Oleh : Indria Mustika


Ada yang menarik ketika saya mengikuti Central Java  Teacher Training Program di Queensland, Australia. Selama 30 hari, dari tanggal 19 Agustus hingga 18 September 2017  saya berkunjung di beberapa sekolah di kota Toowoomba, Queensland. Saya melaksanakan kunjungan rutin seminggu sekali untuk melakukan observasi dan atau mendampingi guru mengajar dalam kelas di Harristown State High  School,  Darling Heights State School, Harlaxton State  School dan  Drayton State School. Selama di Toowoomba saya tinggal bersama keluarga Aleksandr Taylor Gough, seorang pegawai pemerintahan di kota itu.
Program yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah untuk para guru SMA /  SMK ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, wawasan dan ketrampilan dalam pembelajaran berbahasa Inggris. Juga untuk meningkatkan sikap saling menghargai antar kedua negara serta untuk menambah  pengetahuan terkait pembelajaran yang efektif dan kreatif  dalam merespon tuntutan global.
Salah satu strategi  pembelajaran yang saya pandang menarik di semua jenjang pendidikan di Toowoomba adalah memberikan pendidikan yang patut dan menyenangkan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa melalui pembelajaran interaktif. Dengan demikian siswa memiliki pengalaman yang kongkrit dan menyenangkan. Hingga dapat membangkitkan keingintahuan melalui eksplorasi, eksperimen dan melalui pengalaman sehari-hari. Tujuannya untuk menumbuhkan imajinasi siswa. Strategi ini dilakukan  secara terstruktur dan integratif,  mulai dari pendidikan ditengah-tengah keluarga, kurikulum, strategi  hingga metode pembelajaran di sekolah.
            Pemerintah, lembaga pendidikan,  para guru dan orang tua di kota ini menyadari betapa sangat pentingnya mengembangkan  imajinasi siswa. Sebab telah muncul kesadaran kolektif bahwa imajinasi  merupakan energi bagi tumbuh dan berkembangnya pemikiran kreatif, ide, gagasan termasuk kemampuan dalam menghadapi persoalan yang ada.  Melalui pengembangan imajinasi, baik verbal maupun visual juga diharapkan  mampu   merangsang tumbuh dan berkembangnya kecerdasan, kemampuan menganalisa, bakat, optimisme, semangat,  rasa percaya diri hingga kemampuan bersosialisasi.
                                                                       Metode Menyenangkan
Selama  tinggal di ditengah-tengah keluarga Aleksandr, saya mendapatkan pelajaran berharga bagaimana keluarga ini berusaha menumbuhkan imajinasi dan kreatifitas Oliver, anaknya yang baru berusia .20  bulan.  Keluarga ini seringkali melakukan   pendampingan saat Oliver bermain, termasuk  memberikan kesempatan kepadanya untuk  memimpin permainan. Mendongeng juga menjadi  metode keluarga ini untuk memberikan pendidikan disamping  mendengarkan musik yang sesuai dengan tingkat perkembanganya.
Sementara saat berada di  Darling Heights State School setingkat sekolah dasar, ada kelas bagi orang tua. Seminggu dua kali  mereka mendapatkan edukasi tentang cara mendidik anak,  mulai  cara mendongeng hingga cara memberikan perintah pada anak. Tujuannya agar ada kesesuaian antara tindakan guru  di sekolah  dan orang tua dirumah.
 Salah satu metode  menumbuhkan imajinasi siswa di sekolah ini dengan tehnik  mendongeng. Namun siswa tidak hanya pasif mendengarkan tetapi dirangsang untuk meberikan penilaian dan bahkan menafsirkan isi cerita menurut imajinasi masing-masing.
Ketika berada di tingkat 5 Drayton State School  yang juga setingkat SD, saya melakukan observasi   teknik yang digunakan  guru  untuk mendidik anak dengan  manfaatkan internet. Saat jam pelajaran bahasa Indonesia guru memaksimalkan fasilitas internet untuk mencari lagu anak-anak  berbahasa Indonesia yang ada di youtube. Mereka kemudian diminta untuk memeragakan dan menjelaskan isinya . Sehingga pelajaran itu menjadi  sangat manarik dan menyenangkan  siswa.  
Demikian juga saat berada di tingkat 7 Harristown State High  School setingkat sekolah menengah, teknik tebak gambar digunakan untuk merangsang imajinasi dan kreatifitas siswa. Sebab siswa kemudian diminta untuk mendiskripsikan gambar yag dipilih. Hingga banyak diskripsi dari satu gambar yang ditampilkan.
Sedangkan ketika berada di kelas 11  sekolah yang sama, salah satu tehnik  yang  menarik untuk menumbuhkan imajinasi pada kelas bahasa Inggris adalah dengan  monolog yang dilakukan secara kelompok. Seluruh siswa mendapatkan buku novel  yang sama. Mereka kemudian  diminta untuk membaca dan melakukan analisa atas isi dan karakter para tokohnya. Pada tahapan ini guru memberikan waktu untuk konsultasi. Setelah itu para siswa diminta untuk mengembangkan cerita atas dasar karakter tokoh yang dipilih. Hingga dari satu buku itu  muncul kisah sebanyak siswa yang ada.
Di sekolah ini pada jam terakhir tiap pelajaran siswa diminta untuk membuat kesimpulan dan penilaian atas pelajaran yang didapat. Bisa mencakup kesesuaian dengan persoalan yang dihadapi, manfaatnya hingga cara guru mengajar.
Belajar dari kurikulum, silabus, strategi, dan metode mengajar di Queensland ada beberapa catatan yang mungkin dapat dipertimbangan oleh para pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian pada tumbuh dan berkembangnya imajinasi siswa.
Pertama;  karena kurikuluim 2013 sudah memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk mengembangkan metode dan teknik pembelajaran, maka diperlukan kreatifitas dan terobosan dari sekolah untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan layak sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
Kedua; mengintegrasikan semua mata pelajaran dengan kakteristik jurusan. Tujuaannya agar materi ajar lebih terarah,  menarik dan menyenangkan. Dengan demikian mata pelajaran tersebut dapat mengembangkan  imajinasi dan kreatifitas siswa karena disampaikan sesuai dengan karakteristik jurusan.
Ketiga; perlu ada kesesuaikan nilai antara yang diajarkan di sekolah dan di tengah-tengah keluarga dengan memberikan edukasi khusus kepada orang tua. Hal ini dapat dilakukan melalui pertemuan secara periodik antara orang tua murid dan guru.
Keempat ;  mengembangkan teknik belajar berkelompok agar dapat  menumbuhkan sikap kerjasama, komunikasi, dan sikap saling   menghargai.
          Semoga catatan singkat ini bisa menjadi salah satu sumber inspirasi bagi kita, untuk lebih memberikan perhatian   bagi tumbuh dan berkembangnya imajinasi siswa. Sebab imajinasi adalah energi untuk mengembangkan ide, gagasan, kreatifitas, kecerdasan, kemampuan menganalisa, bakat, optimisme, semangat,  rasa percaya diri hingga kemampuan bersosialisasi.
*) Indria Mustika, S.Pd M.Pd adalah Ketua Jurusan Tata Busana SMKN 2 Jepara dan peserta Central Java  Teacher Training Program di Queensland, Australia tahun 2017.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar