Catatan dari
Toowoomba Queensland
Belajar
Membangun Imajinasi Siswa
Oleh :
Indria Mustika
Ada yang menarik ketika saya mengikuti Central Java
Teacher Training Program di Queensland, Australia. Selama 30 hari, dari tanggal 19 Agustus hingga 18 September 2017 saya berkunjung di beberapa
sekolah di kota Toowoomba, Queensland. Saya melaksanakan kunjungan rutin
seminggu sekali untuk melakukan observasi dan atau mendampingi guru mengajar
dalam kelas di Harristown State High
School, Darling Heights State
School, Harlaxton State School dan Drayton State School. Selama di Toowoomba
saya tinggal bersama keluarga Aleksandr Taylor Gough, seorang pegawai
pemerintahan di kota itu.
Program yang diselenggarakan oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah untuk para guru SMA / SMK ini bertujuan meningkatkan pengetahuan,
kemampuan, wawasan dan ketrampilan dalam pembelajaran berbahasa Inggris. Juga
untuk meningkatkan sikap saling menghargai antar kedua negara serta untuk
menambah pengetahuan terkait pembelajaran
yang efektif dan kreatif dalam merespon
tuntutan global.
Salah satu strategi pembelajaran yang saya pandang menarik di
semua jenjang pendidikan di Toowoomba
adalah memberikan pendidikan yang patut dan menyenangkan sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa melalui pembelajaran interaktif. Dengan demikian siswa
memiliki pengalaman yang kongkrit dan menyenangkan. Hingga dapat membangkitkan
keingintahuan melalui eksplorasi, eksperimen dan melalui pengalaman
sehari-hari. Tujuannya untuk menumbuhkan imajinasi siswa. Strategi ini
dilakukan secara terstruktur dan
integratif, mulai dari pendidikan
ditengah-tengah keluarga, kurikulum, strategi
hingga metode pembelajaran di sekolah.
Pemerintah, lembaga pendidikan,
para guru dan orang tua di kota ini menyadari betapa sangat pentingnya
mengembangkan imajinasi siswa. Sebab
telah muncul kesadaran kolektif bahwa imajinasi
merupakan energi bagi tumbuh dan berkembangnya pemikiran kreatif, ide,
gagasan termasuk kemampuan dalam menghadapi persoalan yang ada. Melalui pengembangan imajinasi, baik verbal
maupun visual juga diharapkan mampu merangsang tumbuh dan berkembangnya kecerdasan,
kemampuan menganalisa, bakat, optimisme, semangat, rasa percaya diri hingga kemampuan
bersosialisasi.
Metode Menyenangkan
Selama
tinggal di ditengah-tengah keluarga Aleksandr, saya mendapatkan
pelajaran berharga bagaimana keluarga ini berusaha menumbuhkan imajinasi dan
kreatifitas Oliver, anaknya yang baru berusia .20 bulan.
Keluarga ini seringkali melakukan
pendampingan saat Oliver bermain, termasuk memberikan kesempatan kepadanya untuk memimpin permainan. Mendongeng juga
menjadi metode keluarga ini untuk
memberikan pendidikan disamping
mendengarkan musik yang sesuai dengan tingkat perkembanganya.
Sementara saat berada di Darling
Heights State School setingkat sekolah dasar, ada kelas bagi orang tua.
Seminggu dua kali mereka mendapatkan
edukasi tentang cara mendidik anak,
mulai cara mendongeng hingga cara
memberikan perintah pada anak. Tujuannya agar ada kesesuaian antara tindakan
guru di sekolah dan orang tua dirumah.
Salah
satu metode menumbuhkan imajinasi siswa di
sekolah ini dengan tehnik mendongeng.
Namun siswa tidak hanya pasif mendengarkan tetapi dirangsang untuk meberikan
penilaian dan bahkan menafsirkan isi cerita menurut imajinasi masing-masing.
Ketika berada di tingkat 5 Drayton State School yang juga setingkat SD, saya melakukan
observasi teknik yang digunakan guru
untuk mendidik anak dengan manfaatkan
internet. Saat jam pelajaran bahasa Indonesia guru memaksimalkan fasilitas
internet untuk mencari lagu anak-anak berbahasa Indonesia yang ada di youtube. Mereka kemudian diminta untuk
memeragakan dan menjelaskan isinya . Sehingga pelajaran itu menjadi sangat manarik dan menyenangkan siswa.
Demikian juga saat berada di tingkat 7 Harristown State High School setingkat sekolah menengah, teknik
tebak gambar digunakan untuk merangsang imajinasi dan kreatifitas siswa. Sebab
siswa kemudian diminta untuk mendiskripsikan gambar yag dipilih. Hingga banyak
diskripsi dari satu gambar yang ditampilkan.
Sedangkan ketika berada di kelas 11 sekolah yang sama, salah satu tehnik yang
menarik untuk menumbuhkan imajinasi pada kelas bahasa Inggris adalah
dengan monolog yang dilakukan secara
kelompok. Seluruh siswa mendapatkan buku novel
yang sama. Mereka kemudian diminta untuk membaca dan melakukan analisa
atas isi dan karakter para tokohnya.
Pada tahapan ini guru memberikan waktu untuk konsultasi. Setelah itu para siswa
diminta untuk mengembangkan cerita atas dasar
karakter tokoh yang dipilih. Hingga dari satu buku itu muncul kisah sebanyak siswa yang ada.
Di sekolah ini pada jam terakhir tiap
pelajaran siswa diminta untuk membuat kesimpulan dan penilaian atas pelajaran
yang didapat. Bisa mencakup kesesuaian dengan persoalan yang dihadapi,
manfaatnya hingga cara guru mengajar.
Belajar dari kurikulum, silabus, strategi, dan
metode mengajar di Queensland ada beberapa catatan yang mungkin dapat
dipertimbangan oleh para pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian pada
tumbuh dan berkembangnya imajinasi siswa.
Pertama; karena
kurikuluim 2013 sudah memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk mengembangkan
metode dan teknik pembelajaran, maka diperlukan kreatifitas dan terobosan dari
sekolah untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan layak
sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
Kedua; mengintegrasikan semua mata pelajaran dengan
kakteristik jurusan. Tujuaannya agar materi ajar lebih terarah, menarik dan menyenangkan. Dengan demikian mata
pelajaran tersebut dapat mengembangkan
imajinasi dan kreatifitas siswa karena disampaikan sesuai dengan karakteristik jurusan.
Ketiga; perlu ada kesesuaikan nilai antara yang
diajarkan di sekolah dan di tengah-tengah keluarga dengan memberikan edukasi
khusus kepada orang tua. Hal ini dapat dilakukan melalui pertemuan secara
periodik antara orang tua murid dan guru.
Keempat ; mengembangkan
teknik belajar berkelompok agar dapat
menumbuhkan sikap kerjasama, komunikasi, dan sikap saling menghargai.
Semoga
catatan singkat ini bisa menjadi salah satu sumber inspirasi bagi kita, untuk
lebih memberikan perhatian bagi tumbuh
dan berkembangnya imajinasi siswa. Sebab imajinasi adalah energi untuk
mengembangkan ide, gagasan, kreatifitas, kecerdasan, kemampuan menganalisa,
bakat, optimisme, semangat, rasa percaya
diri hingga kemampuan bersosialisasi.
*) Indria Mustika, S.Pd M.Pd adalah Ketua Jurusan Tata Busana SMKN 2 Jepara dan peserta Central
Java Teacher Training Program di Queensland, Australia tahun 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar