Selasa, 05 Juni 2018

EKSPEKTASI KURIKIKULUM 2013


EKSPEKTASI KURIKIKULUM 2013



K13 yang sudah berjalan selama setahun dirasa masih belum merata dalam pelaksanaannya. Namun seperti yang sudah diketahui bersama bahwa usaha pemerintah dalam mensukseskannya sangat kuat, mulai dari pelatihan bagi tenaga pendidik dan persiapan buku ajar yang sesuai dengan perubahan.

            Struktur kurikulum pada masing-masing jenjang pendidikan sudah dibuat lebih jelas dan holistik. Jadi ada hubungan yang jelas pada masing-masing mata pelajaran. Jika dulu ada istilah stanar kompetensi dan kompetensi dasar, pada K13 diubah istilahnya menjadi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Pada masing-masing jenjang juga diberikan kompetensi sesuai dengan bidangnya. C1 untuk pembelajaran teori, C2 untuk pembelajaran dasar kompetensi kejuruan, dan C3 untuk pembelajaran kompetensi kejuruan dengan praktik.

K13 juga memudahkan guru karena sudah ada silabus pada semua mata pelajaran umum maupun kejuruan. Tinggal bagian guru yang mengembangkan indikator sesuai dengan silabus yang sudah ada. Tentu saja merumuskan indikator sesuai kompetensinya membutuhkan pemikiran dan panduan berupa buku pegangan dan referensi yang cukup. Disinilah peran guru dan kreatifitas guru sangat dibutuhkan.

Selama ini guru SMK sudah melaksanakan pembelajaran seperti yang diharapkan pada K13, namun Selama ini guru produktif belum dapat  memaknai pembelajarannya seperti kurikulum 2013, sehingga belum memberikan efek ke kompetensi yang diharapkan.

            Ekspektasi K13 pada SMK tentu lebih tinggi dari sekolah menengah lainnya, karena dalam pelaksanaan pembelajaran selama ini dirasa sudah sesuai dengan K13.  Keaktifan peserta didik yang diutamakan dalam proses belajar mengajar membuat guru SMK tidak begitu kaget dan bingung dalam mengimplementasikan K13.

            Kekhawatiran guru-guru dalam mengimplementasikan K13 tentu akan dapat diatasi dengan baik oleh guru SMK.  Hanya membuka sedikit wawasan tentang K13 yang memang berbeda denga KTSP. Namun sebenarnya K13 inilah yang paling tepat untuk SMK. dengan pembelajaran yang terfokus pada peserta didik maka akan diperoleh aktifitas peserta didik yang tinggi, sehingga akan diperoleh hasil kerja peserta didik yang sesuia dengan kompetensinya. Guru hanya sebagai fasilitator saja sedangkan peserta didik yang lebih banyak aktif dan berkreasi.

            Pembelajaran praktik menekankan pada aktifitas peserta didik, guru hanya memberikan pancingan dan memfasilitasi bagi peserta didik. Pemantauan kegiatan dan aktifitas peserta didik dilakukan oleh guru praktik. Fokus dari proses pembelajaran pada kegiatan peserta didik.

Jika pada KTSP guru merupakan sumber utama dan pusat pembelajaran, pada K13 guru hanya sebag fasilitator dan pembimbing yangtidak dominan dalam KBM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar