EKSPEKTASI
KURIKIKULUM 2013
K13 yang sudah berjalan selama setahun
dirasa masih belum merata dalam pelaksanaannya. Namun seperti yang sudah
diketahui bersama bahwa usaha pemerintah dalam mensukseskannya sangat kuat,
mulai dari pelatihan bagi tenaga pendidik dan persiapan buku ajar yang sesuai
dengan perubahan.
Struktur
kurikulum pada masing-masing jenjang pendidikan sudah dibuat lebih jelas dan
holistik. Jadi ada hubungan yang jelas pada masing-masing mata pelajaran. Jika
dulu ada istilah stanar kompetensi dan kompetensi dasar, pada K13 diubah
istilahnya menjadi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Pada masing-masing
jenjang juga diberikan kompetensi sesuai dengan bidangnya. C1 untuk
pembelajaran teori, C2 untuk pembelajaran dasar kompetensi kejuruan, dan C3
untuk pembelajaran kompetensi kejuruan dengan praktik.
K13 juga
memudahkan guru karena sudah ada silabus pada semua mata pelajaran umum maupun
kejuruan. Tinggal bagian guru yang mengembangkan indikator sesuai dengan
silabus yang sudah ada. Tentu saja merumuskan indikator sesuai kompetensinya
membutuhkan pemikiran dan panduan berupa buku pegangan dan referensi yang
cukup. Disinilah peran guru dan kreatifitas guru sangat dibutuhkan.
Selama ini guru
SMK sudah melaksanakan pembelajaran seperti yang diharapkan pada K13, namun Selama
ini guru produktif belum dapat memaknai
pembelajarannya seperti kurikulum 2013, sehingga belum memberikan efek ke
kompetensi yang diharapkan.
Ekspektasi
K13 pada SMK tentu lebih tinggi dari sekolah menengah lainnya, karena dalam
pelaksanaan pembelajaran selama ini dirasa sudah sesuai dengan K13. Keaktifan peserta didik yang diutamakan dalam
proses belajar mengajar membuat guru SMK tidak begitu kaget dan bingung dalam
mengimplementasikan K13.
Kekhawatiran
guru-guru dalam mengimplementasikan K13 tentu akan dapat diatasi dengan baik
oleh guru SMK. Hanya membuka sedikit
wawasan tentang K13 yang memang berbeda denga KTSP. Namun sebenarnya K13 inilah
yang paling tepat untuk SMK. dengan pembelajaran yang terfokus pada peserta
didik maka akan diperoleh aktifitas peserta didik yang tinggi, sehingga akan
diperoleh hasil kerja peserta didik yang sesuia dengan kompetensinya. Guru
hanya sebagai fasilitator saja sedangkan peserta didik yang lebih banyak aktif
dan berkreasi.
Pembelajaran
praktik menekankan pada aktifitas peserta didik, guru hanya memberikan
pancingan dan memfasilitasi bagi peserta didik. Pemantauan kegiatan dan
aktifitas peserta didik dilakukan oleh guru praktik. Fokus dari proses
pembelajaran pada kegiatan peserta didik.
Jika pada KTSP guru merupakan sumber utama
dan pusat pembelajaran, pada K13 guru hanya sebag fasilitator dan pembimbing
yangtidak dominan dalam KBM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar