PEMBELAJARAN ABAD 21
Indria Mustika, SMKN 2
Jepara.
Guru berada pada posisi kunci dalam pendidikan kita.
Meskipun saat ini didengungkan pembelajaran
berpusat pada peserta didik,
namun posisi guru tetaplah yang utama dalam proses pembelajaran. Mengapa
demikian? Karena peserta didik tidak dapat belajar sendiri tanpa bantuan dan
bimbingan seorang guru, meskipun informasi dan pembelajaran sudah sangat mudah
didapatkan.
Saat ini kita sudah masuk pada pembelajaran
abad 21. Dimana ciri dari abad ini adalah informasi diperoleh dengan sangat
mudah. Bahkan siapapun orangnya akan dapat mengakses informasi apapun,
dimanapun dan kapanpun. Boleh dikatakan bahwa masa ini adalah milik generasi
muda, guru hanyalah pendatang di dunia mereka. Menyadari hal ini maka dibutuhkan
strategi yang mampu diterapkan pada dunia mereka yang sangat luar biasa. Tugas
yang sangat berat bagi guru karena mengajar didunia generasi muda yang bisa
jadi lebih update dari guru itu sendiri.
Salah satu solusinya adalah guru harus
menjadi kreatif, profesional dan menyenangkan. Hal ini penting untuk
menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.
Berikut ini sedikit informasi untuk rekan guru dalam
menyelami pembelajaran abad 21.
Ada lima pendekatan pembelajaran yang bisa membantu untuk
dapat mengajar dengan baik. Diantaranya yaitu dengan pendekatan kompetensi, pendekatan
ketrampilan proses, pendekatan lingkungan, pendekatan kontekstual, dan
pendekatan tematik.
a. Pendekatan kompetensi
Kompetensi menunjuk pada perbuatan (performance) yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi
tertentu dalam proses belajar. Beberapa hal yang mendasari penekatan kompetensi
adalah; pertama adanya pergeseran
dari pembelajaran kelompok ke arah pembelajaran individual. Pembelajaran ini
disesuaikan dengan kemampuan individual peserta didik. Kedua pengembangan konsep belajar tuntas (mastery learning), sistem pembelajaran yang tepat semua peserta
didik akan dapat belajar dengan hasil yang baik dari seluruh bahan yang
diberikan. Untuk itu perlu pengkondisian lingkungan belajar yang kondusif. Ketiga
adalah usaha penyusunan kembali definisi bakat. Hal ini berkaitan dengan
waktu yang cukup bagi peserta didik untuk mencapai penguasaan suatu tugas
belajar. Berikan kelonggaran waktu pada peserta didik dalam menyelesaikan tugas
belajarnya, jika tidak selesai dikerjakan di sekolah beri peluang untuk
menyelesaikan tugasnya di luar kelas. Dalam pembelajaran dengan pendekatan kompetensi yang perlu
diperhatikan yaitu menetapkan kompetensi yang ingin dicapai, mengembangkan strategi
untuk mencapai kompetensi tersebut, dan adakan evaluasi.
b. Pendekatan ketranpilan proses
Pendekatan ini merupakan pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada proses belajar, aktifitas, dan kreatifitas peserta didik dalam
memperoleh pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap, serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Pendekatan ketrampilan proses memperhatikan potensi peserta
didik yang berbeda-beda, motivasi yang
diwujudkan dalam keaktifan peserta didik, pendayagunaan potensi yang dimiliki,
suasana kelas yang mendukung, dan kemudahan belajar yang diberikan guru melalui bimbingan dan
motivasi untuk mencapai tujuan. Kegiatan yang mendukung hal tersebut diantaranya adalah diskusi, pengamatan,
penelitian, praktikum, tanya jawab, karyawisata, studi kasus, bermain peran,
dan kegiatan kreatif lainnya yang menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
- Pendekatan lingkungan
Pendekatan pembelajaran yang berusaha meningkatkan
keterlibatan peserta didik melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber
belajar. Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan akan menarik perhatian
peserta didik karena diangkat dari lingkungan mereka sendiri sehingga apa yang
dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaidah bagi lingkungannya.
Belajar dengan pendekatan lingkungan berarti peserta didik
mendapat pengetahuan dan pemahaman dengan cara mengamati sendiri hal-hal yang
ada disekitrnya. Secara konkrit pembelajaran ini dapat dilakukan dengan
karyawisata atau study tour, dan atau membawa sumber belajar ke dalam kelas yang
bentuk model ataupun narasumber.
- Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual atau dikenal dengan Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi
pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga mereka
dapat menerapkan hasil pembelajaran di sekolah pada kehidupan sehari-hari. Pada
pembelajaran ini guru tugasnya adalah memberikan kemudahan belajar dengan
menyediakan fasilitas sarana prasarana dan sumber belajar yang memadai.
Pembelajaran CTL menekankan pada proses belajar peserta didik bukan pada hasil
yang diperoleh, serta menumbuhkan teamwork
yang akan menjadi bekal mereka di kehidupan nyata.
- Pendekatan tematik
Pendekatan tematik atau pendekatan terpadu merupakan pendekatan
pembelajaran yang menyatupadukan serangkaian pengalaman belajar, sehingga
terjadi saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dan berpusat pada sebuah
pokok atau persoalan. Pendekatan ini biasanya diterapkan pada sekolah TK atau
RA dan sekolah dasar yang membutuhkan penanaman karakter dan pengetahuan dasar
peserta didik.
Pendekatan tematik lebih maksimal jika dilakukan dengan team teaching atau pembelajaran beregu.
Pendekatan ini menuntut kreatifitas guru dalam memilih dan mengembangkan tema
pembelajaran dan menyorotinya dari berbagai aspek.
Dari uraian
diatas dapat dipilih dan dikombinasikan pendakatan mana yang sesuai dengan
kemampuan guru dan karakter peserta didik. Semoga apa yang kami sampaikan dapat
menambah pengetahuan rekan-rekan guru.
Salam penuh semangat dalam mencerdaskan anak bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar