Menyelesaikan busana dengan jahitan
tangan
Kompetensi : Menyelesaikan busana dengan jahitan
tangan
Sub
Kompetensi : 1. Menyiapkan tempat kerja dan alat
2. Menyelesaikan
busana dengan alat jahit tangan
3. Memelihara
dan menyimpan alat jahit tangan
No.
|
Jenis Kegiatan
|
Tanggal
|
Waktu
|
Tempat Belajar
|
Alasan Perubahan
|
Tanda Tangan Fasilitator
|
1
|
Teknik
penyelesaian kelim
Teknik
penyelesaian lubang kancing
|
18 jam
18 jam
|
||||
2
|
Teknik pemasangan kancing
hias
Teknik pemasangan
kancing tindih
Teknik pemasangan kancing
kait
Teknik pemasangan
bantal bahu
|
18 jam
10 jam
6 jam
10 jam
|
Teknik penyelesaian
busana
a
Tujuan
kegiatan pembelajaran
Pada akhir
kegiatan pembelajaran teknik penyelesaian busana, peserta diklat mampu :
1) menjelaskan
sikap kerja yang positif dalam menjahit dengan tangan
2) menerapkan
sikap kerja yang positif
3) menjelaskan
teknik penyelesaian kelim
4) menyelesaikan
kelim dengan teknik yang benar dan rapi
5) menjelaskan
teknik pembuatan lubang kancing
6) membuat
lubang kancing dengan tehnik yang benar dan rapi
b.
Uraian
materi
1)
Sikap
kerja menjahit yang positif
Dalam mengerjakan penyelesaian busana dengan alat jahit tangan , kita
pada waktu bekerja harus memperhatikan sikap kerja yang positif.
Duduk dengan
benar tidak hanya membantu untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik, tetapi
juga membuat pekerjaan lebih mudah dan mencegah kita dari rasa lelah yang
muncul secara cepat.
![]() |
Gambar 1.1
Sikap duduk yang benar dan salah
Sikap duduk yang baik adalah posisi
duduk nyaman, tidak kaku, posisi tegak dan punggung tetap lurus.
Tempatkan
kedua kaki di atas lantai, siku disamping badan, dan peganglah jahitan di atas
meja, sehingga akan membawa pekerjaan pada jarak yang tepat dari mata.
Posisikan tangan untuk dapat bekerja dengan nyaman di atas meja.
![]() |
Bentangkan kain di atas meja ……….
![]() |
…….. atau letakkan kain menggantung ke bawah
Gambar 1.2
Bekerja dengan potongan kain yang lebar
Pencahayaan harus cukup terang saat kita
menyelesaikan jahitan. Jika mungkin cahaya datang dari arah kiri badan.
Pencahayaan yang kurang terang, akan membuat mata cepat lelah. Ketika mata
lelah, istirahatlah sejenak, karena mata kita jauh lebih penting dari
pekerjaan.
Tangan kita harus dalam keadaan bersih
saat memegang pekerjaan. Jari-jari tangan yang kotor akan mengotori pekerjaan.
Oleh karena itu cuci tangan sebelum menjahit. Jika tangan menjadi basah pada
waktu bekerja, cuci tangan atau taburi dengan sedikit talk.
2)
Teknik
penyelesaian kelim
Kelim adalah penyelesaian tepi dari bagian-bagian busana. Kelim dilipat
mengarah ke bagian buruk kain dan tepinya dapat diselesaikan dengan menggunakan
mesin atau jahitan tangan. Lebar kelim bermacam-macam tergantung pada
penempatannya, misalnya :
- kelim rok :
lebar kelim antara 3 – 5 cm
- kelim blus :
lebar kelim antara 2 – 4 cm
- kelim lengan : lebar kelim antara 3 – 4 cm
Penyelesaian
kelim dikerjakan setelah busana selesai dijahit. Kelim sebaiknya dijelujur dan
disetrika lebih dahulu sebelum diselesaikan dengan tusuk kelim atau tusuk
flannel.
a)
Teknik
penyelesaian kelim dengan tusuk flanel
Kelim
diselesaikan dengan tusuk flanel terutama pada bahan tipis setengah tebal dan
tebal yang pinggiran kain / tepi kelim diobras.
Langkah
kerja :
1. Kelim
dilipat sesuai lebar yang ditentukan, semat dengan jarum pentul pada beberapa
tempat.
2. Jelujur
sekeliling kelim kemudian dipres dengan setrika .
3. Selesaikan
kelim dengan tusuk flanel . Cara mengerjakan dari kiri ke kanan dengan hanya
mengambil 1 – 2 helai serat kain bersilang membentuk sudut yang sama jaraknya.
4. Benang
dimatikan pada akhir tusuk flanel dan benang jelujur dibersihkan .
![]() |
|||
![]() |
|||
Gambar 1.3
Penyelesaian kelim dengan tusuk flanel
b)
Teknik
penyelesaian kelim dengan tusuk kelim
Teknik ini
dapat diterapkan pada bahan yang tipis sampai tebal baik pada tepi kelim yang
diobras ataupun tidak.
Langkah
kerja :
1 Tepi kelim
dilipat selebar 0,5 cm
2 Lipat lagi
selebar kelim yang ditentukan, semat jarum pentul kemudian dijelujur dan dipres
dengan setrika.
3 Kelim diselesaikan
dengan tusuk kelim, buat tusukan awal sebagai penguat pada lipatan dalam kelim,
lanjutkan dengan tusuk kelim sengan mengambil 1 – 2 helai serat kain dengan
jarak yang teratur. Tusuk kelim dikerjakan dari kanan ke kiri .
4 Benang
dimatikan pada akhir tusuk kelim dan benang jelujur dibersihkan .
![]() |
Gambar 1. 4
Tehnik penyelesaian dengan tusuk kelim
c)
Teknik
penyelesaian kelim pada bahan tembus terang
Langkah
kerja :
1. Lipat
lipatan dalam kelim, lebarnya sama dengan lebar kelim .
2. Lipat
sekali lagi tepat pada batas lebar kelim, semat jarum pentul dan dijelujur
kemudian dipres dengan setrika.
3. Selesaikan
dengan tusuk kelim matikan benang untuk penguat pada akhir tusuk.
4. Bersihkan
benang jelujur.
![]() |
Gambar 1. 5
Tehnik penyelesaian kelim pada bahan tembus terang
3)
Teknik
pembuatan lubang kancing
Kancing dan lubang kancing digunakan untuk menutup belahan yang terdiri
atas dua lapis yang bertumpukan. Pada lapis bawah dipasang kancing dan pada
lapis atas dibuat lubang kancing.
Untuk
busana wanita lapis kanan menutup lapis kiri, sedangkan untuk pria lapis kiri
diatas lapis kanan. Lubang kancing dapat diselesaikan dengan tangan ataupun
mesin.
Langkah
kerja membuat lubang kancing dengan tangan :
1. Mengukur
besar kancing yang akan dipasang
2. Menentukan
tempat lubang kancing, diukur dari tengah muka (TM) keluar 2–3 mm, untuk lubang kancing
melintang. Lubang kancing membujur garis tengah lubang tepat pada garis tengah
muka
![]() |
![]() |
||||||
![]() |
![]() |
Gambar 1.6
Menentukan letak lubang kancing
3. Membuat
rentangan benang atau julujuran pada sekeliling lubang kancing dengan jarak 6
mm dari garis tengah lubang

Gambar 1.7
Membuat rentangan benang
4. Memotong/menyobek
lubang tepat pada garis tengah lubang, menggunakan gunting atau pembuka jahitan
kemudian selesaikan dengan tusuk balut.

Gambar 1.8
Membuat tusuk balut
5. Menyelesaikan
dengan tusuk lubang kancing pada sekeliling lubang dan diberi trens pada ujung
lubang kancing sebagai penguat. Lubang kancing membujur trens pada dua ujung,
sedangkan pada lubang kancing melintang trens pada satu ujung.
![]() |
![]() |
||
Gambar 1.9
Menyelesaikan dengan tusuk lubang kancing
Letak
lubang kancing ada yang melintang dan membujur tergantung pada jenis belahan.
Belahan yang pelapisnya mengarah kedalam, lubang kancingnya melintang.
Sedangkan belahan yang pelapisnya mengarah keluar,(misal; kemeja) atau pada
belahan terbatas (misal; belahan dua lajur pada kaos), lubang kancingnya membujur.
c.
Rangkuman
Sikap kerja
menjahit yang positif akan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh dan hasil
pekerjaan kita. Bekerja dengan sikap kerja yang baik, membuat pekerjaan menjadi
lebih mudah untuk diselesaikan dan membuat kita tidak cepat lelah.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dan dibiasakan dalam bekerja adalah :
1) Duduk
dengan sikap yang benar
2) Meletakkan
dan menyelesaikan pekerjaan di atas meja
3) Bekerja
dengan penerangan yang cukup memadai
4) Membersihkan
tangan sebelum memegang pekerjaan jahitan.
Kelim
adalah penyelesaian tepi dari bagian busana yang dilipat mengarah ke bagian
buruk kain. Kelim dapat diselesaikan dengan tusuk kelim atau tusuk flanel,
dengan mengambil satu-dua helai serat benang pada kain. Dari bagian baik kain,
hanya terlihat titik-titik dengan jarak yang teratur.
Lubang
kancing dibuat sebelum pemasangan
kancing. Pada pakaian wanita belahan/lapis kanan menutup lapis kiri. Tusuk yang
digunakan untuk menyelesaikan lubang kancing adalah tusuk festoon berkepala
(tusuk lubang kancing). Lubang kancing membujur, ditrens pada kedua ujungnya,
sedangkan lubang kancing melintang ditrens pada salah satu ujung bagian dalam.
d.
Tugas
1)
Amatilah tehnik penyelesaian kelim pada beberapa
potong pakaian wanita ! Minimal 5 potong .
2)
Amatilah letak lubang kancing melintang dan membujur
pada pakaian wanita !
3)
Buatlah pada kain uji coba teknik penyelesaian kelim
dengan tusuk kelim pada bahan tebal, setengah tebal dan tipis.
4)
Buatlah pada kain uji coba teknik penyelesaian kelim
dengan tusuk flannel pada bahan tebal, setengah tebal dan tipis !
5)
Buatlah pada kain uji coba teknik penyelesaian kelim
pada bahan tembus terang !
6)
Buatlah masing-masing 5 buah lubang kancing
melintang dan membujur pada kain uji coba !
e.
Tes
formatif
1)
Jelaskan mengapa kita harus bekerja dengan sikap
kerja yang positif !
2)
Sebutkan empat sikap kerja yang harus diperhatikan
dan dibiasakan dalam bekerja !
3)
Apakah yang dimaksud dengan kelim ?
4)
Jelaskan dua teknik penyelesaian kelim !
5)
Tuliskan langkah-langkah membuat lubang kancing !
f.
Kunci
jawaban
1)
Bekerja dengan sikap kerja yang positif membuat
pekerjaan menjadi lebih mudah diselesaikan dan membuat kita tidak cepat merasa
lelah, sehingga hal tersebut akan berpengaruh pula terhadap kesehatan tubuh dan
hasil pekerjaan.
2)
a) duduk
dengan sikap yang benar
b) meletakkan dan menyelesaikan pekerjaan di
atas meja
c) bekerja dengan penerangan yang memadai
d) membersihkan tangan sebelum memegang
pekerjaan jahitan
3)
penyelesaian tepi dari bagian busana yang dilipat
mengarah kebagian buruk kain.
4)
a) kelim
diselesaikan dengan tusuk kelim, dikerjakan dari kiri
ke
kanan, dengan mengambil 1 – 2 helai serat benang pada
kain
dengan jarak yang teratur.
b) kelim diselesaikan dengan
tusuk flannel, terutama pada tepi
bahan yang
diobras. Dikerjakan dari kanan ke kiri dengan mengambil 1 – 2 helai serat
benang pada kain dengan jarak yang teratur
5)
Langkah kerja membuat lubang kancing :
-
mengukur besar kancing yang akan dipasang
-
menentukan tempat lubang kancing
-
membuat rentangan benang atau menjelujur pada
sekeliling lubang kancing dengan jarak 6 mm dari garis tengah
-
memotong lubang, diselesaikan dengan tusuk balut
pada sekeliling lubang
-
menyelesaikan sekeliling lubang kancing dengan tusuk
festoon berkepala (tusuk lubang kancing) dan diberikan trens penguat pada
ujungnya.
g.
Lembar
kerja
1) Alat
-
jarum tangan ukuran kecil atau jarum payet
-
jarum pentul
-
gunting benang
-
pendedel
-
pita ukur
-
kapur/pensil jahit
2) Bahan
-
perca kain tebal, setengah tebal, tipis, ukuran 30 x
20 cm masing-masing 2 lembar untuk penyelesaian kelim dengan tusuk kelim dan
tusuk flanel .
-
perca kain tembus terang ukuran 30 x 20 cm (1 lembar)
untuk penyelesaian kelim.
-
Perca kain ukuran 30 x 30 cm (2 lembar ) untuk
pembuatan lubang kancing melintang dan membujur.
-
benda kerja (busana)
3) Keselamatan
dan kesehatan kerja
a) Bekerja
dengan sikap kerja yang positif
b) Ikuti
langkah kerja sesuai petunjuk
c) Gunakan
jarum yang runcing dengan ukuran sesuai tebal tipisnya kain
d) Gunakan
bidal/topi jari
e) Bekerja
dengan hati-hati, cermat dan teliti
4) Langkah
kerja
a) Menyiapkan
tempat kerja
b) Menyiapkan
alat dan bahan
c) Menyelesaikan
kelim pada kain uji coba dengan tusuk flanel
d) Menyelesaikan
kelim pada kain uji coba dengan tusuk kelim
e) Menyelesaikan
kelim pada kain tembus terang
f) Menyelesaikan
lubang kancing melintang dan membujur pada kain uji coba
g) Membersihkan
tempat dan alat setelah selesai bekerja.
1)
Teknik
pemasangan kancing kait kecil
Kancing
kait terdiri atas dua bagian yaitu kaitan dan matanya. Memasang kancing kait
diselesaikan dengan tusuk balut atau tusuk feston berkepala (tusuk lubang kancing),
menggunakan satu helai benang atau 2 helai benang yang dirangkap. Untuk kancing
kait kecil, mata kaitannya dapat diganti dengan lubang yang dibuat dari
rentangan benang yang dililit dengan tusuk feston (trens) .
Langkah
kerja :
a) kaitan
dipasangkan pada ujung belahan.
b) Selesaikan
dengan tusuk feston berkepala (tusuk lubang kancing) pada sekeliling lubang
kaitan
c) Berikan
tusuk balut sebagai penguat pada bagian tengah kaitan, matikan benang untuk
penguat.
d) Pasangkan
mata kaitan dengan tusuk feston berkepala. Mata kaitan dapat diganti dengan
rentangan benang yang dililit tusuk feston (trens). Kaitan dan matanya tidak
boleh tampak dari luar.
![]() |
![]() |
![]() |
|||||
![]() |
Gambar 2.1
Teknik pemasangan kancing kait kecil
2)
Teknik
pemasangan kancing kait besar
Kancing
kait besar dipasangkan pada ban pinggang rok ataupun celana. Kaitan dipasangkan
pada bagian atas dan mata kaitan dibagian bawah ban pinggang.
Langkah
kerja :
a) Kaitan
dipasangkan pada bagian atas ban pinggang.
b) Lubang pada
kaitan diselesaikan dengan tusuk feston berkepala
c) Pasangkan
mata kaitan pada bagian bawah, selesaikan dengan tusuk feston berkepala
mengelilingi lubang.
![]() |
|||
![]() |
|||
Gambar 2. 2
Teknik
pemasangan kancing kait besar
3)
Teknik
pemasangan kancing tindih (kancing jepret)
Langkah
kerja :
a) Buat
tusukan mula pada tanda letak kancing
b) Pasangkan
kancing yang timbul dengan tusuk balut atau tusuk feston berkepala, setiap
lubang dibuat 3-5 tusukan. Usahakan hasil tusukan tidak tembus ke bagian baik
kain.
c) Tekankan
bagian kancing yang timbul pada tempat kancing pipih akan dipasangkan.
d) Pasangkan
kancing pipih seperti pada pemasangan kancing yang timbul.
![]() |
|||
![]() |
Gambar 2.3
Teknik pemasangan dan membungkus kancing tindih
Untuk jenis
busana yang berkualitas tinggi, kancing jepret dibungkus dengan bahan yang
tipis dan sewarna dengan bahan busananya. Cara pemasangan sama seperti memasang
kancing tindih yang tidak dibungkus.
4)
Pemasangan
kancing lubang dua dan empat.
Langkah
kerja :
a) menentukan
letak kancing
b) membuat satu
dua tusukan kecil pada tanda letak kancing sebagai penguat (tusukan awal)
c) memasang
kancing dengan meletakkan jarum pentul atau beri jarak dari kain, maksudnya
untuk memberi kelonggaran sebagai pengganti kaki kancing, lekatkan dengan 4-5
tusukan.
d) Lepaskan
jarum pentul, rentangan benang di bagian bawah kancing, dililit dengan 3-4 kali
lilitan benang.
e) Pada bagian
buruk bahan, rentangan benangnya diselesaikan dengan tusuk feston sebagai
penguat.
![]() |
Gambar 2.4
Teknik pemasangan kancing lubang dua dan empat
5)
Pemasangan
kancing hias bertangkai
Langkah
kerja :
a) membuat
tusukan awal pada tanda tempat kancing
b) kancing
dipasang dengan membuat 4-5 tusukan menembus ke bagian bawah (buruk) kain,
rentangan benang maksimal 3 mm
c) Pada bagian
buruk kain, selesaikan rentangan benang dengan tusuk feston sebagai penguat.
Untuk
pemasangan kancing hias tidak bertangkai, kancing bungkus, teknik pemasangannya
sama seperti pemasangan kancing lubang dua dan lubang empat, yaitu dengan
diberikan kelonggaran sebagai pengganti kaki kancing.
![]() |
Gambar 2. 5
Teknik pemasangan kancing hias bertangkai
6)
Pemasangan
kancing cina
Langkah
kerja :
a) Tentukan
letak kancing
b) Pasangkan
kancing tepat pada letak kancing
c) Semat kedua
kancing dengan jarum pentul agar tidak bergeser letaknya.
d) Lepaskan
buhul dari kaitannya, lekatkan/jahit kancing pada kain menggunakan tusuk balut
dengan rapi pada beberapa tempat, atau tusuk jelujur yang rapat.
![]() |
Gambar 2.6
Teknik pemasangan kancing cina
7)
Pemasangan
bantalan bahu/padding
Bantalan bahu berguna untuk menutupi bentuk bahu yang kurang sempurna
sehingga terlihat lebih sempurna.
Bantalan bahu untuk blus, gaun berlengan yang tidak difuring perlu
dibungkus. Bahan furing yang sesuai dengan bahan, sangat tepat untuk membungkus
bantalan bahu. Tepi bantalan bahu, dapat diselesaikan dengan diobras.
Langkah kerja :
a) Pasangkan
bantalan bahu pada bagian buruk pakaian.
Tempatkan
bagian tengah bantalan, tepat di atas jahitan garis bahu. Sebagian besar berada
di bagian badan , sedangkan sisi yang lurus dimajukan kira-kira 1 cm dari
jahitan lingkar lengan
![]() |
Gambar 2.7
Letak bantal bahu
b) Balik ke
bagian baik pakaian, semat dengan jarum pentul pada kedua ujung bantalan bahu.
Perhatikan letaknya, apakah sudah benar-benar pas atau belum. Jika belum pas,
perbaiki kembali letaknya dengan menggeser letak bantalannya.
![]() |
Gambar 2.8
Mengecek letak bantal bahu
c) Jika sudah
pas balik kembali kebagian buruk jahit dengan tangan, disekitar lingkar lengan
dan kampuh bahu, dengan tusuk balut atau ditrens pada beberapa tempat.
![]() |
Gambar 2.9
Penyelesaian dengan tusuk balut
d) Jika
bantalan bahu, akan dipasangkan menggunakan kancing tindih, beri tanda pada
letak kancing pada garis bahu. Pasangkan kancing tindih yang timbul pada bagian
bantalan bahu dan kancing yang pipih pada kampuh bahunya. Selain kancing tindih
dapat pula dipasangkan pita perekat. Bagian pita yang kasar dipasangkan pada
bantal bahu , yang halus dipasangkan pada kampuh bahu.
![]() |
Gambar 2.10
Penyelesaian
dengan kancing tindih
c.
Rangkuman
Tehnik-tehnik
khusus perlu dipahami agar pekerjaan pemasangan-pemasangan pelengkap busana
dapat terselesaikan dengan cepat dan rapi.
Buatlah
tusukan awal pada kain dan selalu matikan benang pada saat mengakhiri jahitan,
agar bahan pelengkap terpasang dengan kuat.
Pada
pemasangan kancing kait dan kancing tindih gunakan tusuk feston berkepala
(tusuk lubang kancing) agar hasilnya rapi.
Dalam
pemasangan kancing lubang dua, lubang empat dan kancing hias tidak bertangkai,
perlu diberi keonggaran benang, kemudian dililit dengan kuat, sebagai pengganti
kaki kancing. Selesaikan rentangan benang yang ada pada bagian buruk kain,
dengan tusuk feston.
Memasang
padding dapat dilakukan dengan dijahit, menggunakan tusuk balut, atau
dipasangkan dengan menggunakan kancing tindih atau pita perekat.
|
d.
Tugas
1)
Membuat uji coba pada kain ukuran 30 x 30 cm, teknik
pemasangan :
-
kancing kait besar dan kecil
-
kancing tindih
-
kancing lubang dua dan lubang empat
-
kancing hias bertangkai dan tidak bertangkai
-
kancing cina
2)
Memasang bantal bahu pada blus berlengan dengan
menggunakan dua cara yaitu :
-
dipasang permanen
-
dipasang menggunakan kancing tindih
-
dipasang menggunakan pita perekat
e.
Tes
formatif
1)
Jelaskan cara memasang kancing kait !
2)
Bagaimanakah pemasangan kancing tindih untuk busana
yang berkualitas tinggi !
3)
Jelaskan cara memasang kancing lubang dua !
4)
Jelaskan cara memasang kancing cina !
5)
Jelaskan cara memasang padding secara permanen !
f.
Kunci
jawaban
1)
Cara memasang kancing kait, diselesaikan dengan
tusuk festoon berkepala menggunakan satu atau dua helai benang yang dirangkap !
2)
Kancing tindih dibungkus dulu menggunakan kain tipis
yang sewarna dengan kain utamanya, kemudian dipasangkan pada pakaian
menggunakan tusuk feston berkepala.
3)
Cara memasang kancing lubang dua :
-
menentukan letak kancing
-
membuat tusukan mula pada tanda letak kancing
-
memasang kancing dengan diberi kelonggaran benang,
buat 4-5 kali tusukan, rentangan benang dililit 3 – 4 kali lilitan
-
bagian buruk diselesaikan dengan tusuk feston.
4)
Cara memasang kancing cina
-
kancing cina dilekatkan menggunakan tusuk balut
dengan rapi, pada beberapa tempat.
5)
Cara memasang padding
-
pasangkan padding
pada bahu 1 cm keluar dari garis kerung lengan, semat dengan jarum
pentul dari bagian luar
-
Balik kebagian dalam, jahit dengan tangan
(menggunakan tusuk balut), di sekitar lengan dan kampuh bahu
g.
Lembar
kerja
1)
Alat
-
jarum tangan
-
jarum pentul
-
gunting benang
-
pendedel
-
pita ukur
2)
Bahan
-
perca kain ukuran 30 x 30 cm 2 lembar
-
kancing kait besar dan kecil
-
kancing tindih
-
kancing hias bertangkai dan tidak bertangkai
-
kancing cina
-
padding yang dibungkus
-
blus berlengan
3)
Keselamatan kerja
- bekerja dengan sikap kerja
yang positif
- ikuti langkah kerja sesuai
petunjuk
- gunakan ukuran jarum yang sesuai dengan
tebal tipisnya kain.
- gunakan bidal/topi jari
- bekerja dengan hati-hati, cermat dan teliti
4)
Langkah keja
Memasang
pelengkap busana
-
menyiapkan alat dan bahan
-
memasang kancing kaitbesar dan kecil
-
memasang kancing lubang dua dan empat
-
memasang kancing hias bertangkai dan tidak
bertangkai
-
memasang kancing cina
-
memasang padding pada blus berlengan
-
membersihkan tempat dan alat kerja setelah selesai
sangat bermanfaat skali, tp kenapa saya g bisa buka gambarnya??
BalasHapusAkan saya perbaiki, terimakasih sudah membaca.
HapusTerimakasih. Sangat bermanfaat sekali..
BalasHapusSatu saran, sertakan juga sumber penulisannya. Salam
BalasHapusBaik, terimakasih sarannya.
Hapus